Senin, 21 Januari 2013

Tapak-Tapak Purba Tapurarang - Jalan Jalan - Potret-Negeriku - Kidnesia Online - Portal Anak Indonesia

Tapak-Tapak Purba Tapurarang - Jalan Jalan - Potret-Negeriku - Kidnesia Online - Portal Anak Indonesia

Kau suka menggambar? Manusia zaman prasejarah juga! Enggak percaya? Kau bisa melihat peninggalan seni rupa mereka di situs purbakala Tapurarang.

Letaknya, di desa Andamata, kecamatan Kokas, kabupaten Fak-Fak, provinsi Papua Barat.

Situs purbakala ini merupakan tebing terjal di tepi laut. Wow, di tebing batu ini, kau bisa melihat lukisan-lukisan purba tergambar di sana.

Lukisan itu berbentuk telapak tangan manusia dan gambar-gambar lainnya. Ada gambar tulang ikan, jari tangan manusia, ikan, kecoak, kalajengking, dan hiiiy… tengkorak manusia!

Lukisan-lukisan itu merupakan peninggalan zaman prasejarah sejak ribuan tahun lalu.
Meski sudah berusia ribuan tahun, gambar itu masih terlihat jelas.

Hebat, ya! Rahasianya, karena pewarna yang digunakan untuk membuat gambar itu terbuat dari pewarna alami. Jadi, pewarna itu bisa bertahan lama.

Oh ya, ada yang unik tentang warna lukisan tebing ini. Karena warna merah pada lukisan ini mirip darah manusia, masyarakat setempat sering menyebut lukisan ini sebagai… lukisan cap tangan darah! Wiiiy, namanya memang lumayan bikin ngeriii….

Hmm, untuk apa, sih, manusia prasejarah membuat lukisan di tebing-tebing atau di gua-gua?

Menurut penelitian, lukisan-lukisan purba dibuat sebagai pengingat sebuah kejadian. Eh, kalau dipikir-pikir… mereka sama sepertimu, suka menuliskan sebuah kejadian di buku harian.

Bedanya, mereka belum mengenal buku dan tulisan. Jadi, mereka mengungkapkan peristiwa itu dengan gambar-gambar di bebatuan.

Selain itu, lukisan-lukisan purba juga dibuat sebagai simbol kepercayaan. Misalnya, telapak tangan yang berarti penolak bala atau pelindung dari kekuatan jahat.

Di situs ini, kau tak hanya bisa melihat lukisan purba. Kau juga bisa menemukan sejumlah tengkorak manusia yang berserakan di sekitar pantai. Tengkorak-tengkorak manusia itu dipercaya sebagai kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas.

Pada zaman dulu, masyarakat Kokas memiliki kebiasaan meletakkan jasad yang sudah meninggal di beberapa tempat yang dianggap keramat.

Misalnya di tebing batu, gua, atau di bawah pohon besar.

Kau tertarik ingin berkunjung ke situs purbakala ini? Kau bisa datang ke Fak-Fak di Papua Barat.

Dari terminal Fakfak, kau harus menempuh perjalanan darat menuju Kokas selama 2 jam. Tiba di Kokas, kau masih harus melanjutkan perjalanan menggunakan longboat selama 1 jam.

Fiuh... kedengarannya jarak yang harus ditempuh cukup jauh! Ah, tetapi, kau tak akan menyesal. Kau bisa merasakan serunya bertualang ke pedalaman sekaligus belajar sejarah di sini! (Dwi)

Foto : blogspot.com

Yuk Baca!

Yuk Baca!
Aktivitas di pos baca girli