1. Kaktus : Kaktus memiliki
bentuk beraneka macam. Ada
yang berbulu seperti sikat atau batang berbintik-bintik besar. Ada juga yang berbentuk
batang silinder. Tumbuhan kaktus dikelompokan ke dalam tumbuhan xerofit, karena
hidup ditempat yang kering. Pada kondisi tandus, daun kaktus akan mengecil atau
sama sekali tidak berdaun. Selain itu, batang kaktus juga tebal dan berlapis
lilin. . Oleh karena itu, kaktus memiliki batang yang banyak mengandung air.
Air tersebut berguna untuk cadangan di musim kering. Di samping itu, bentuk
daun kaktus pun kecil, seringkali berbentuk duri. Dengan bentuk seperti itu,
kaktus dapat mengurangi penguapan air dari dalam tubuh. Selain itu duri
tersebut berguna sebagai pelindung diri. Akar kaktus umumnya panjang agar dapat
mencari air sebanyak mungkin.
2. Teratai : Habitat teratai di air dan umumnya di kolam. Teratai memiliki ciri
daun yang lebar dan tipis. Gunanya untuk memperbesar proses penguapan.
Batangnya berongga dimaksudkan untuk jalan keluarnya udara agar tanaman teratai
tetap mengapung di air. Batang yang berongga berisi udara.
3. Kantung Semar dan Venus : Ada
beberapa tumbuhan di alam yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan unsur
makanan yang diperlukan melalui akar. Tumbuhan yang mengalami hal tersebut
adalah tumbuhan kantong semar dan tumbuhan kejora (Venus). Di habitat aslinya
di daerah rawa yang jarang ada kandungan mineral nitrogen. Untuk mendapatkan
nitrogen kantung semar memperolehnya dari serangga. Cara yang dilakukan, yaitu
dengan menghasilkan cairan pada bagian daun untuk menarik perhatian serangga.
Kantung semar dan venus adalah tanaman pemakan serangga atau disebut
insektivora. Kantong semar memiliki kantong di bagian ujung daun. Kantong
tersebut sebenarnya adalah ujung daun yang berubah bentuk. Fungsinya untuk
menangkap hewan, terutama serangga. Kantong semar hanya mengandalkan kantongnya
untuk mendapatkan makanan.
Pada waktu tertentu, bunga kantung semar mengeluarkan madu yang berbau
menyengat. Bau tersebut berguna untuk menarik serangga. Pada kantong semar,
serangga akan masuk ke dalam kantong dan terperangkap di dalamnya. Bagian dalam
daun mengandung lapisan mirip lilin sehingga serangga terpeleset. Adapun pada
tumbuhan kejora, serangga yang hinggap dan menyentuh ''lengan daun'' akan
terperangkap karena daun akan menutup dengan cepat. Kemudian, serangga tersebut
akan dicerna oleh cairan yang dihasilkan daun. Hal ini menunjukkan bahwa
tanaman kantung semar dan venys beradaptasi untuk memperoleh makanan.
Pada salah satu daunnya
berbentuk kantung dengan warna yang mencolok perhatian serangga untuk hinggap.
Di dalam kantung ada lapisan yang lengket yang jika serangga masuk akan
terpeleset dan tidak bisa keluar. Serangga tersebut akan dicerna kantung semar
untuk memenuhi kebutuhan nitrogennya. Madu yang di keluarkan kantung semar
disebut nektar.
4. Mawar. Duri pada batang adalah ciri khusus yang dimiliki oleh tanaman mawar.
Gunanya untuk melindungi diri dari musuh. Bunga mawar akan menghasilkan buah
yang dinamakan rose hips, dimana masing-masing putik akan menghasilkan buah
tunggal.
5. Raflesia Arnoldi. Bunganya berbau bangkai alias busuk. Bau bunga ini untuk
menarik perhatian lalat. Lalat diperlukan oleh tanaman ini untuk membantu
penyerbukan.
6. Putri Malu
Tumbuhan putri malu banyak dijumpai tumbuh di tepi jalan. Tumbuhan putri malu
mempunyai ciri khusus pada daunnya. Daun tumbuhan putri malu akan mengatup
apabila tersentuh sesuatu. Tumbuhan putri malu juga memiliki duri sebagai alat
untuk perlindungan diri. Hal ini menunjukkan bahwa putri malu beradaptasi
terhadap rangsang sentuhan. Tumbuhan putri malu memiliki beberapa khasiat
sebagai obat tradisional.
7. Bakau
Tumbuhan ini hidup di pinggiran pantai. Tumbuhan bakau memiliki akar tunjang
untuk menopang tubuhnya agar tetap kokoh. Akar tunjang merupakan bentuk
adaptasi tumbuhan bakau terhadap lingkungan pantai. Daun tunggal, terletak berhadapan, terkumpul di ujung ranting, dengan kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing
Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda kekuningan, berujung runcing, bertangkai
Bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan menggarpu di ketiak
Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan, bergantung jenisnya
Buah berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau coklat kotor.
Pohon bakau ditanam di tepi
pantai sebagai pencegah abrasi. Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain
seperti tancang, tanjang (Jw.); tinjang (Md. );
bangko (Bugis); kawoka (Timor ), wako, jangkar
dan lain-lain.
8. Anggrek : Seperti tanaman lainnya, tanaman anggrek juga terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Perbedaan tanaman anggrek dengan tanaman lainnya terdapat pada bentuk bunganya.
Bunga pada tanaman anggrek umumnya memiliki tiga buah sepalum atau daun kelopak bunga. Satu buah sepalum yang terletak di punggung dinamakan daun kelopak punggung atau sepalum dorsal. Dua lainnya dinamakan daun kelopak samping atau sepala literalia. Daun mahkota atau petala pada tanaman anggrek berjumlah dua.Letak antara petala yakni berseling dengan sepala, dimana di antara kedua petala itu terdapat bagian yang dinamakan petalum atau bibir bunga. Pada pusat bunga terdapat suatu alat yang berfungsi sebagai alat kelamin jantan dan betina, yang menjadi satu bagian. Alat kelamin jantan dinamakan stemona atau benang sari, sedangkan alat kelamin betina dinamakan tangkai putik atau gynosteminum.
Tanaman anggrek juga dapat menghasilkan buah, tentunya setelah melewati masa persilangan. Setelah bunga diserbuki dan dibuahi, maka anta 3-9 bulan kemudian muncullah buah yang sudah tua. Buah anggrek merupakan buah lentera. Artinya yakni buah akan pecah ketika matang. Bagian yang membuka adalah bagian tengahnya, bukan di ujung atau pangkal buahnya. Bentuk dan kematangan buah anggrek ini berbeda-beda setiap jenisnya.
Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada media tanamnya. Akar anggrek epifit memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut. Pada anggrek terrestrial (jenis anggrek tanah),akarnya memiliki rambut yang cukup panjang dan rapat yang berfungsi untuk menyerap air dan zat organik yang ada di tanah.
Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe, yakni tipe simpodial dan monopodial. Anggrek simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama. Bunganya keluar dari ujung batang dan akan berbunga kembali pada pertumbuhan anakan atau tunas baru berikutnya. Hanya anggrek jenis Dendrobium yang berbunga lewat sisi-sisi batangnya. Contoh anggrek tipe simpodial antara lain Dendrobium, Cattleya, Oncidium, dan Cymbidium. Biasanya anggrek tipe simpodial ini bersifat epifit. Sedangkan untuk anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang pertumbuhan batangnya lurus ke atas pada satu batang tanpa batas. Bunganya keluar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial ini antara lain Vanda, Arachnis, Renanthera, Phalaenopsis, dan Aerides.
Khusus untuk anggrek Phalaenopsis amabilis, memiliki bentuk akar non berambut dan termasuk anggrek epifit, berbatang monopodial, bentuk daun bertunggangan dan memiliki bunga yang kecil dan unik (Hadi Iswanto, 2002).
8. Anggrek : Seperti tanaman lainnya, tanaman anggrek juga terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Perbedaan tanaman anggrek dengan tanaman lainnya terdapat pada bentuk bunganya.
Bunga pada tanaman anggrek umumnya memiliki tiga buah sepalum atau daun kelopak bunga. Satu buah sepalum yang terletak di punggung dinamakan daun kelopak punggung atau sepalum dorsal. Dua lainnya dinamakan daun kelopak samping atau sepala literalia. Daun mahkota atau petala pada tanaman anggrek berjumlah dua.Letak antara petala yakni berseling dengan sepala, dimana di antara kedua petala itu terdapat bagian yang dinamakan petalum atau bibir bunga. Pada pusat bunga terdapat suatu alat yang berfungsi sebagai alat kelamin jantan dan betina, yang menjadi satu bagian. Alat kelamin jantan dinamakan stemona atau benang sari, sedangkan alat kelamin betina dinamakan tangkai putik atau gynosteminum.
Tanaman anggrek juga dapat menghasilkan buah, tentunya setelah melewati masa persilangan. Setelah bunga diserbuki dan dibuahi, maka anta 3-9 bulan kemudian muncullah buah yang sudah tua. Buah anggrek merupakan buah lentera. Artinya yakni buah akan pecah ketika matang. Bagian yang membuka adalah bagian tengahnya, bukan di ujung atau pangkal buahnya. Bentuk dan kematangan buah anggrek ini berbeda-beda setiap jenisnya.
Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada media tanamnya. Akar anggrek epifit memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut. Pada anggrek terrestrial (jenis anggrek tanah),akarnya memiliki rambut yang cukup panjang dan rapat yang berfungsi untuk menyerap air dan zat organik yang ada di tanah.
Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe, yakni tipe simpodial dan monopodial. Anggrek simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama. Bunganya keluar dari ujung batang dan akan berbunga kembali pada pertumbuhan anakan atau tunas baru berikutnya. Hanya anggrek jenis Dendrobium yang berbunga lewat sisi-sisi batangnya. Contoh anggrek tipe simpodial antara lain Dendrobium, Cattleya, Oncidium, dan Cymbidium. Biasanya anggrek tipe simpodial ini bersifat epifit. Sedangkan untuk anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang pertumbuhan batangnya lurus ke atas pada satu batang tanpa batas. Bunganya keluar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial ini antara lain Vanda, Arachnis, Renanthera, Phalaenopsis, dan Aerides.
Khusus untuk anggrek Phalaenopsis amabilis, memiliki bentuk akar non berambut dan termasuk anggrek epifit, berbatang monopodial, bentuk daun bertunggangan dan memiliki bunga yang kecil dan unik (Hadi Iswanto, 2002).
Soal dan Pembahasan :
1. Cara adaptasi kaktus terhadap lingkungan gurun pasir berupa……….
2. Daun lebar dan tipis pada teratai berfungsi untuk…………………………..
3. Tujuan kantung semar menangkap serangga adalah memenuhi kebutuhan zat….
4. Daun pada kaktus berubah bentuk menjadi duri bertujuan untuk….
5. Kemampuan diri menyesuaikan dengan lingkungannya disebut….
Jawaban/Pembahasan :
Daunnya berbentuk duri
Memperbesar proses penguapan
Nitrogen
Mengurangi penguapan
Adaptasi
sumber :
http://trazo212.wordpress.com
http://mastugino.blogspot.com/2012/07/ciri-khusus-tumbuhan.html
http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/10/ciri-khusus-anggrek/
http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/10/ciri-khusus-anggrek/