Minggu, 16 September 2012

Nama-nama dan Arti Lambang Propinsi Se Indonesia


1.      Provinsi Aceh
 Lambang Provinsi Naggroe Aceh Darussalam berbentuk persegi lima yang berbentuk kopiah. Lambang tersebut dimanakan Pancacita, yang berarti lima cita-cita. Kelima cita-cita tersebut adalah keadilan, Kepahlawanan, kemakmuran, kerukunan, dan kesejahteraan.
 Keadilan dilambangan oleh dacin (alat timbangan), kepahlawanan dilambangkan dengan rencong, kemakmuran dilambangkan dengan padi, kapas, dan cerobong pabrik. Sedangkan kerukunan duilambangkan dengan kubah masjid serta kesejahteraan dilambangkan dengan kitab dan kalam.
Semenjak terbentuknya Provinsi Daerah Istemewa Aceh, lambang itu tidak pernah diganti.

2.      Propinsi Sumatera Utara
Lambang Sumatera Utara terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang didalamnya terdapat lukisan bintang bersudut lima, bukit barisan berpucuk lima, pelabuhan, dan pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan, dan daun tembakau.

Perisai yang digantung dengan rantai pada kepalan tangan di atas merupakan lembang semangat menegakkan cita-cita rakyat Sumatera Utara. Tujuh belas kuntum kapas dan empat puluh lima butir padi merupakan simbol hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Bukit Barisan memiliki makna tata kemasyarakatan yang luhur, bersemangat persatuan dan gotong-royong.

3.      Propinsi Sumatera Barat
Lambang Sumatera Barat berbentuk perisai segi lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan kubah masjid dan bintang, rumah gadang, dan gelombang air.

Kubah masjid melambangkan Islam sebagai agama utama rakyat Sumatera Barat. Bintang sebagai simbol Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumah gadang memiliki makna semangat demokrasi, karena merupakan tempat masyarakat bermusyawarah. Gelombang air merupakan simbol dinamika rakyat Sumatera Barat



4.      Propinsi RIAU
Lambang Riau terdiri dari perisai yang ditepinya terdapat mata rantai berjumlah 45. Di dalam perisai terdapat lukisan padi, kapas, gelombang laut, perahu lancang kuning, dan keris.
Rangkaian mata rantai berjumlah 45 memiliki makna tahun kemerdekaan RI. Padi dan kapas sebagai simbol kesejahteraan rakyat. Gelombang laut berjumlah 5 melambangkan Pancasila sebagai dasar negara RI. Perahu lancang kuning menggambarkan semangat rakyat Riau dalam mencari hasil laut yang melimpah. Keris berhulu kepala burung serindit memiliki makna kepahlawanan rakyat Riau berdasarkan kebenaran dan kebijaksanaan


5.      Propinsi Kepulauan Riau
Lambang Daerah berbentuk Tameng/Perisai melambangkan pertahanan dengan warna utama Biru, Kuning, Merah dan Hijau.
Sedangkan warna pendukung adalah hitam dan putih; di dalamnya terdapat gambar unsur-unsur lambang dan Tulisan Provinsi Kepulauan Riau, serta didisain dengan Pita berwarna Kuning dengan tulisan Berpancang Amanah Bersauh Marwah.Lambang Daerah terdiri dari 6 (enam) bagian dengan rincian sebagai berikut :
·         Bintang berwarna kuning melambangkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
Mata Rantai berwarna hitam  berjumlah 32 (tiga puluh dua) yang berlatar belakang warna hijau muda melambangkan kebersamaan masyarakat Provinsi
·         Perahu berwarna kuning sebagai simbol alat transportasi masyarakat Kepulauan Riau dengan layar berwarna putih yang terkembang melambangkan semangat kebersamaan dalam satu tekad mengisi laju pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau;
·         Padi berwarna kuning berjumlah 24 (dua puluh empat) butir dan Kapas berwarna hijau dan putih berjumlah 9 (sembilan) kuntum melambangkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau sebagai tujuan utama dan mengingatkan tanggal disyahkannya Undang-Undang terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau 24 September 2002,
·         Sebilah Keris berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas berhulu kepala Burung Serindit berwarna hitam, di atas tepak sirih berwarna merah lekuk 5 (lima), di dalam perahu berwarna kuning yang dengan gelombang 7 (tujuh) lapis, yang masing-masing melambangkan sebagai berikut :
·         Sebilah Keris berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas berhulu kepala Burung Serindit berwarna hitam, melambangkan keberanian dalam menjaga dan memperjuangkan negeri bahari ini untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran,
·         Tepak Sirih berwarna merah melambangkan persahabatan,
·         Perahu berwarna kuning sebagai simbol alat transportasi masyarakat Kepulauan Riau dengan layar berwarna putih yang terkembang, melambangkan semangat kebersamaan dalam satu tekad mengisi laju pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau,
·         Gelombang berlapis 7 sebagai simbol bulan Juli, sehingga mengingatkan kita diresmikannya Provinsi Kepulauan Riau yakni tanggal 1 Juli 2004;
·         Tulisan “PROVINSI KEPULAUAN RIAU” berwarna putih di atas dasar lambang daerah  berwarna biru tua sebagai identitas nama daerah;
·         Pita berwarna kuning bertuliskan “BERPANCANG AMANAH BERSAUH MARWAH” berwarna hitam adalah semangat dan tekad serta azam masyarakat Provinsi Kepulauan Riau dalam menuju cita-cita luhurnya yakni masyarakat sejahtera, cerdas dan berakhlak mulia.

6.      Propinsi Jambi
Lambang Jambi berbentuk perisai segi lima yang di dalamnya terdapat gambar masjid, keris, gong, dan bertuliskan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Perisai segi lima melambangkan jiwa dan semangat Pancasila. Masjid melambangkan ketaatan beragama rakyat Jambi. Keris sebagai simbol kepahlawanan dan keberanian. Gong sebagai simbol jiwa musyawarah

7.      Propinsi Sumaera Selatan
Lambang Sumatera Selatan berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatera Selatan. Tertulis semboyan "Bersatu Teguh" pada bagian tengah bawah perisai.
Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila. Selain itu bunga padma atau teratai adalah bunga suci dalam agama Buddha yang melambangkan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai bukti sejarah kegemilangan masa lalu Sumatera Selatan. Batang hari sembilan adalah nama lain provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sembilan sungai. Jembatan Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di Sumatera Selatan. Sedangkan atap khas Sumatera Selatan yang berujung 17 dan 8 garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945

8.      Propinsi Bangka Belitung
·         Perisai Bersudut Lima, melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
·         Kepulauan Bangka Belitung, melambangkan wilayah, masyarakat, sistem pemerintah, kebudayaan dan sumberdaya alam Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
·         Lingkaran Bulat Simetrikal, melambangkan kesatuan dan persatuan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menghadapi segala tantangan di tengah - tengah peradaban dunia yang semakin terbuka.
·         Butir Padi berjumlah 27 buah melambangkan nomor dari Undang-undang pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu UU No.27 Tahun 2000,dan Buah Lada, berjumlah 31 buah melambangkan Kepulauan Bangka Belitung merupakan Propinsi ke 31 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Padi dan buah lada juga melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
·         Balok Timah, melambangkan kekayaan alam (hasil bumi pokok) berupa timah yang dalam sejarah secara social ekonomis telah menopang kehidupan masyarakat Propinsi Kepulauan Bangka Belitung selama lebih dari 300 tahun. (diketemukan dan dikelola sejak tahun 1710 Mary Schommers dalam Bangka Tin)
·         Biru Tua dan Biru Muda (Dalam Perisai dan Lingkaran Hitam), melambangkan bahari dunia kelautan dari yang dangkal sampai yang terdalam. Menyiratkan lautan dengan segala kekayaan alam yang ada di atasnya, di dalam dan di dasar lautan yang dapat dimanfaatkan untuk sebesar - besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
·         Putih (Tulisan), melambangkan keteguhan dan perdamaian.
·         Kuning ( Padi dan Semboyan), melambangkan ketentraman dan kekuatan.
·         Hijau (Pulau dan Lada), melambangkan kesuburan.
·         Hitam (Outline Lingkaran), melambangkan ketegasan.
·         Serumpun Sebalai, menunjukan bahwa kekayaan alam dan plularisme masyarakat
·         Dengan demikian, Serumpun Sebalai mencerminkan sebuah eksistensi masyarakat Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan kesadaran dan citacitanya untuk tetap menjadi keluarga besar yang dalam perjuangan dan proses kehidupannya senantiasa mengutamakan dialog secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat serta berkerja sama dan senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
·         Serumpun Sebalai, merupakan semboyan penegakan demokrasi melalui musyawarah dan mufakat.

9.      Propinsi Bengkulu
·         Lambang Daerah Provinsi Bengkulu terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu : Berbentuk tameng. Ditengah-tengah terdapat tameng kecil yang di dalamnya berisikan setangkai padi dan setangkai kopi bersama daunnya. Sedangkan ditengah-tengahnya terdapat bunga Rafllesia, rudus, cerana dan bintang baser. Sebuah pita dengan bertuliskan : "BENGKULU".
·         Makna Warna di dalam Lambang sebagai berikut: Hijau : Kesuburan, Biru: Kemakmuran, Merah : Dinamika Kegembiraan, Ungu : Ketenangan kedamaian, Kuning : Kejayaan.
·         Warna hijau di atas tameng mencerminkan daerah pegunungan Bukit Barisan dengan tanahnya yang subur sebagai batas tanah daerah Provinsi Bengkulu sebelah Timur, warna biru berombak dengan 18 (delapan belas) gelombang berarti Laut dengan sumber kekayaan sebagai batas daerah Propnsi Bengkulu sebelah Barat.
·         Dalam tameng kecil  terdapat Disebelah kiri setangkai padi yang berwarna kuning. Buah padi bercelah 17 (tujuh belas) butir melambangkan tanggal 17. Disebelah kanan terdapat setangkai bunga kopi  berwarna putih dan buah kopi berwarna hijau, bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berjumlah 8 (delapan) melambangkan bulan Agustus. Tulang daun kopi bagian atas berjumlah 4 (empat) garis. bagian bawah berjumlah 5 (lima) garis melambangkan tahun 1945, arti keseluruhannya HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA ( 17 - 8 - 1945 ). 
·         Garis gelombang 18 (delapan batas) melambangkan tanggal 18, Daun kopi berjumlah 11 (sebelas) helai melambangkan bulan November, Bunga kopi setiap tangkai berjumlah 6 (enam) dan buah kopi setiap tangkai berjumlah 8  (delapan).
·         Arti keseluruhannya adalah hari kelahiran Provinsi Bengkulu (18 November 1968).
·         Buah Padi dan Kopi mencerminkan hasil utama di bidang pertanian dan perkebunan. 
·         Bunga raflesia Arnoldi sebagai suatu keistimewaan alam dearah Provinsi Bengkulu.
·         Bingkai berwarna emas yang mengitari Lambang melukiskan salah satu sumber mineral di daerah Provinsi Bengkulu.
·         Cerana melukiskan kebudayaan rakyat.
·         Rudus 2 (dua) buah melambangkan kepahlawanan.
·         Bintang besar dipertemuan ujung padi dan kopi melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

10.  Propinsi Lampung
Lambang Lampung terdiri dari lukisan padi dan lada yang merupakan simbol hasil bumi yang banyak terdapat di Lampung. Laduk dan payan berupa golok dan tombak adalah senjata tradisional masyarakat Lampung. Gong merupakan simbol demokrasi. Singer sebagai lambang keagungan budaya. Payung adalah tempat masyarakat berlindung. Pada lambang, terdapat tulisan Sang Bumi Ruwai Jurai yang berarti rumah tangga yang agung bagia dua golongan masyarakat (ruwai dan jurai) yang terdapat pada masyarakat asli dan pandatang.

11.  Propinsi Banten
Lambang daerah banten berbentuk sebagai sebuah perisai. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura. Kemudian di tengahnya ada gambar menara Masjid Agung Banten yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Lalu di bawahnya ada gambar gelombang air dan gerigi disertai ditengahnya terdapat landasan pacu bandara Soekarno Hatta.

12.  DKI Jakarta
·         Lambang Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta berbentuk sebagai sebuah perisai bersegi lima. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura. Kemudian di tengahnya ada gambar Monumen Nasional Indonesia yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Lalu di bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara stilistis.
·         Monumen Nasional Indonesia adalah sebuah markah tanah Jakarta sehingga dilukiskan pada lambang ini. Kemudian kapas dan padi melambangkan kemakmuran atau usaha Jakarta yang bertekad mencukupi kebutuhan sandang dan pangan warganya. Gambar gelombang melukiskan lokasi Jakarta di pesisir dan juga Jakarta sebagai kota pelabuhan.
·         Jakarta memiliki semboyan Jaya Raya yang artinya ialah lambang semangat kota Jakarta supaya tetap berjaya dan besar.

13.  Propinsi Jawa Barat
Lambang Jawa Barat secara keseluruhan adalah sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat. Kemudian di tengahnya ada gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.
Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
Arti Gemah Ripah Repeh Rapih dari motto daerah Jawa Barat secara keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang kaya raya dan subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan damai.

14.  Propinsi Jawa Tengah
Lambang Jawa Tengah berbentuk kundi amerta (cupu manik) dengan bentuk dasar segi lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan candi Borobudur, gunung kembar, laut dan gunung, bambu runcing, bintang, padi dan kapas. Di bawah lambang ,terdapat tulisan Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja (Janji akan bekerja keras membangun bangsa dan negara).

Kundi amerta dengan bentuk dasar segi lima, melambangkan Pancasila. Candi Borobudur merupakan identitas Jawa Tengah. Gunung kembar memiliki arti persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah. Laut dan gunung melambangkan hidup dan kehidupan. Bambu runcing sebagai simbol perjuangan kemerdekaan. Sedangkan bintang, padi, dan kapas melambangkan hari depan rakyat Jawa Tengah menuju masyarakat adil makmur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

15.  DI Yogkarta
Lambang Daerah Istimewa Yogyakarta atau sering disebut golong-gilig adalah lambang berbentuk bulat (golong) dan silinder (gilig) yang terdiri dari lukisan bintang, padi dan kapas, tugu bersayap, lingkaran merah yang mengelilingi lingkaran putih, dan ompak bertatakan teratai.

Gambar bintang pada lambang ini memiliki makna Ketuhanan Yang Maha Esa. Padi dan kapas sebagai simbol kesejahteraan. Tugu bersayap sebagai simbol perikemanusiaan, sayap bagian dalam berjumlah 9 tertuju pada Hamengkubuwono IX dan bagian luar berjumlah 8 tertuju pada Paku Alam VII memiliki makna kepemimpinan. Lingkaran merah putih untuk simbol kebangsaan. Umpak dengan lapik tatakan bunga teratai sebagai simbol kerakyatan


16.  Propinsi Jawa Timur
Lambang Jawa Timur berbentuk perisai dengan bentuk dasar segi lima. Lambang ini terdiri dari gambar bintang, tugu pahlawan, gunung berapi, pintu gerbang candi, sawah ladang, padi kapas, bunga, roda dan rantai.

Bintang merupakan lambang Ketuhanan Yang Maha Esa. Tugu pahlawan melambangkan kepahlawanan rakyat Jawa Timur dalam perang kemerdekaan. Gunung berapi melambangkan semangat mencapai masyarakat adil dan makmur. Pintu gerbang candi sebagai simbol cita-cita perjuangan masa lampau dan sekarang. Sawah, ladang, sungai, padi, dan kapas sebagai simbol kemakmuran. Sedangkan roda dan rantai sebagai simbol kekuatan. Di bawah perisai, terdapat tulisan Jer Basuki Mawa Beya, yang memiliki makna keberhasilan membutuhkan kesungguhan

17.  Propinsi Bali
Lambang Bali berbentuk segi lima dan berlukiskan Bali Dwipa Jaya yang berarti Jayalah Pulau Bali. Di dalamnya terdapat gambar bintang, Candi Pahlawan Margarana, Candi Bentar, rantai, kipas, bunga teratai, padi dan kapas.
Bintang segi lima, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Candi Pahlawan Margarana, menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat Bali. Candi Bentar, lambang keagamaan yang agung rakyat Bali. Rantai melambangkan persatuan. Kipas melambangkan kebudayaan Bali. Bunga teratai lambang Singgasana Batara Siwa. Sedangkan padi dan kapas melambangkan kemakmuran

18.  Popinsi Nusa Tenggara Barat
Lambang Nusa Tenggara Barat berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan. Lambang NTB terdiri dari 6 unsur yakni bintang, kapas dan padi, rantai, menjangan, gunung dan kubah.
Bintang melambangkan 5 sila Pancasila, kapas dan padi selain melambangkan kemakmuran juga melambangkan tanggal terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 14 Agustus 1958. Hari tersebut diungkapkan secara simbolik dengan jumlah kuntum dan untaian padi 58. Rantai terdiri dari 4 lingkaran dan 5 persegi, melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Menjangan, merupakan salah satu satwa yang banyak berada di Pulau Sumbawa. Gunung yang berasap melukiskan kemegahan Gunung Rinjani, sebagai gunung tertinggi di Lombok. Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat.
19.  Propinsi Nusa Tenggara Timur
Lambang Nusa Tenggara Timur berbentuk perisai dengan lima sudut yang memiliki arti perlindungan rakyat, juga berarti lima sila Pancasila. Dalam perisai tergambar bintang, Komodo, padi, kapas, tombak dan pohon beringin. Bintang melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Komodo dalam lambang adalah satu-satunya reptil prasejarah yang hingga kini masih dilindungi. Binatang purba ini merupakan reptil raksasa yang oleh dunia dinyatakan dilindungi karena jenis hewan ini hanya terdapat di NTT, tepatnya di Pulau Komodo. Banyak wisatawan dari seluruh dunia datang ke pulau ini hanya untuk melihat Komodo.
Padi dan kapas melambangkan kemakmuran. Tombak berarti keagungan dan kejayaan. Sedangkan pohon beringin merupakan persatuan dan kesatuan yang tetap terpelihara. Hari terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Timur dilukiskan melalui jumlah padi (14) dan tahun 1958 tertera langsung pada sudut bawah lambang.

20.  Propinsi Kalimantan Barat
Lambang Kalimantan Barat berbentuk perisai bersudut lima yang bermakna Pancasila. Di dalamnya terdapat simbol perisai segi enam, mandau, keris, garis melintang di tengahnya, kobaran api dalam tungku, dan padi dan kapas.

Perisai, mandau, dan keris menggambarkan kebudayaan daerah tersebut. Garis melintang di tengah merupakan simbol garis katulistiwa yang melalui Kalimantan Barat. Kobaran api dalam tungki sebagai simbol semangat perjuangan yang tidak pernah padam. Di begian tengah bawah terdapat pita putih bertuliskan semboyan "Akçaya" dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Tak Kunjung Binasa

21.  Propinsi Kalimantan Tengah
Lambang Kalimantan Tengah berbentuk talawang segi lima. Di dalamnya terdapat gambar bulat telur berbentuk belanga, melambangkan senjata tradisional Kalimantan Tengah. Di dalam belanga terdapat tali yang terbuat dari sejenis akar yang dapat dipintal dan dililit melingkar menyerupai belanga. Ujungnya yang terikat bersimpul mati melambangkan kekokohan. Motto "Isen Mulang" berarti Pantang Mundur yang berasal dari Bahasa Sangen.
Bintang bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa. Burung Tingang melambangkan kebesaran. Talawang, senjata pelindung segala marabahaya. Di dalam talawang terdapat lukisan Sangen berbunyi Harimaung Batulang Bunupangadien Batikur Talawang yang melambangkan suatu perjuangan yang pasti mendatangkan hasil. Mandau, melambangkan kejayaan suku Dayak, Sumpitan adalah perdamaian, karena alat ini tidak boleh digunakan untuk membunuh, sementara padi dan kapas melambangkan kemakmuran.

22.  Propinsi Kalimantan Selatan
Lambang Kalimantan Selatan berbentuk perisai, di dalamnya terdapat lukisan bintang, rumah, intan, padi, pohon karet, dan pita putih. Bintang dengan sinar kemilau, melambangkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Warna hitam pada rumah Banjar, melambangkan kebudayaan tinggi.
Intan adalah kemakmuran, padi dan karet adalah mata pencaharian rakyat Kalimantan Selatan dari bertani dan menyadap karet. Pita putih melambangkan kejujuran dalam bertutur kata, kelakuan serta tabiat, kebijaksanaan juga sikap setia kawan. Semboyan Waja Sampai Kaputing merupakan semboyan rakyat Kalimantan Selatan yang berarti "tetap bersemangan dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir".

23.  Propinsi Kalimantan Timur
Lambang Kalimantan Timur berbentuk perisai bersudut lima. Di dalam perisai terdapat simbol bintang, perisai, mandau, sumpit, tetesan minyak, dan damar.
Simbol bintang melambangkan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Perisai melambangkan perdamaian. Sumpit dan mandau melambangkan perjuangan masyarakat Kalimantan Timur. Minyak dan damar sebagai tanda kekayaan alam yang melimpah di Kalimantan Timur. Dalam lambang, terdapat lukisan Ruhul Rahayu yang merupakan cita-cita mencapai masyarakat adil, makmur, aman, tentram, dan diridhoi Tuhan YME.

24.  Propinsi Gorontalo
Lambang Gorontalo memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bagian luar berbentuk perisai atau jantung yang memberi makna kesetiaan sebagai pelindung kehidupan rakyat Gorontalo
Bagian dalam berbentuk bulat lonjong atau bulat telur yang memberi makna adanya gagasan, ide atau cita-cita yang indah, yang kelak menetas menjadi sesuatu kesejahteraan hidup rakyat Gorontalo.
Bentuk dalam menampakkan keserasian formasi gambar yang terdiri dari warna putih di tengah dan diikuti oleh posisi padi - bintang, kapas - rantai memberi makna adanya keteraturan adat, agama, hukum dalam semua pola kehidupan masyarakat.
Memiliki nuansa global
Warna biru keunguan adalah warna yang memberi makna tenang, setia dan selalu ingin mempertahankan kebenaran dan harapan masa depan yang cerah
model pohon kelapa yang melengkung memberi makna gerak dinamis dan tidak diam tetapi selalu berbuat untuk masa depan
Sayap maleo yang mengembang memberi makna dinamika siap untuk tinggal landas dan siap bersaing
Buku yang terbuka melambangkan keinginan masyarakat untuk untuk siap meraih prestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa secara terus menerus
Bintang mengandung makna global jika dikaitkan dengan cita-cita yang tinggi yaitu "Gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit"
Pita mempunyai makna keinginan masyrakat Gorontalo untuk menyerap, merekam dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi
Memiliki nuansa nasional
Padi dan kapas yang mengandung makna kemakmuran dan kesejahteraan seperti pada Pancasila
Rantai mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika
Memiliki nuansa lokal
Bintang adalah lambang keagamaan, sehingga selaras dengan filosofi "Adat bersendikan syara, syara bersendikan Kitabullah"
Benteng
Rantai mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika
Pemaknaan warna dan simbol-simbol lainnya dalam lambang
Simbol rantai yang memberi makna pada peristiwa patriotik
Rantai yang berjumlah 23 butir melambangkan tanggal 23 Januari
Kapas yang berjumlah 19 buah dan padi berjumlah 42 butir melambangkan tahun 1942
Sayap maleo yang berjumlah 16 helai melambangkan lahirnya Provinsi Gorontalo pada tanggal 16 Februari 2000
Warna:
Hijau: kesuburan
Kuning: keagungan dan kemuliaan
Putih: kesucian dan keluhuran
Merah: keberanian dan perjuangan

25.  Propinsi Sulawesi Utara
Lambang Sulawesi Utara berbentuk perisai segi lima berwarna biru langit dengan tepi kuning-jingga keemasan. Perisai segi lima dan lima buah kelapa melambangkan Pancasila. Di dalam perisai terdapat simbol biji jagung disusun melingkar berjumlah 23 butir, pohon kelapa berpelepah 9, akar berjumlah 6, dan 4 tunas kelapa; semuanya melambangkan hari jadi provinsi Sulawesi Utara 23 September 1964. Di sisi kanannya terdapat rangkaian cengkih 17 buah, dan pala 8 buah, dan disebelah kirinya terdapat 45 putir padi merupakan simbol proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Simbol pohon kelapa, cengkih, pala, padi, dan jagung merupakan tumbuhan-tumbuhan utama yang menjadi andalan perekonomian Sulawesi Utara.

26.  Propinsi Sulawesi Tengah
Lambang Sulawesi Tengah berbentuk seperti jantung. Di dalam lambang terdapat simbol bintang, pohon kelapa, padi dan kapas, dan gelombang.
Bintang merupakan lambang Ketuhanan YME dan keteguhan dalam mencapai cita-cita yang tinggi. Pohon kelapa merupakan tumbuhan yang menjadi komoditas untuk menyejahterakan rakyat Sulawesi Tengah. Padi dan kapas sebagai lambang kemakmuran. Kapas berkuncup 13, bergigi 4 pada kelopaknya, padi berbiji 19, alur gelombang atas berjumlah 6 dan gelombang bawah berjumlah 4 merupakan simbol hari jadi provinsi Sulawesi Tengah yaitu 13 April 1964


27.  Propinsi Sulawesi Tenggara
Lambang Sulawesi Tenggara atau disebut perisai lima adalah lambang Sulawesi Tenggara yang terdiri dari lukisan kepala anoa (anuang), mata rantai, dan padi dan kapas.

Anoa adalah hewan khas Sulawesi Tenggara. Mata Rantai yang bersambung menjadi satu merupakan simbol persatuan yang kokoh. Sedangkan padi dan kapas merupakan cita-cita untuk memakmurkan rakyat.

28.  Propinsi Sulawesi Selatan
Lambang Sulawesi Selatan terdiri dari unsur bintang, padi dan kapas, banteng sombu opu, badik, gunung dan petak sawah, dan perahu pinisi.

Bintang sebagai simbol kepercayaan terhadap Tuhan YME. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran. Banteng sombu opu sebagai simbol kepahlawanan yang gagah berani. Badik merupakan senjata khas Sulawesi Selatan. Gunung dan sawah adalah pangkal menuju masyarakat sosialis Indonesia. Sedangkan perahu pinisi merupakan simbol jiwa bahari para pelaut Bugis yang terkenal

29.  Propinsi Sulawesi Barat
Lambang Sulawesi Barat berbunyi 'Mellete Diatonganan', yang berarti 'Meniti di Atas Kebenaran'. Di tengah lambangnya, terdapat perahu sande. Arah perahu ke depan dengan layar di sebelah kanan, bermakna bahwa Sulbar mulai berlayar ke depan dengan arah yang benar (kanan). Di bagian atas, tertancap 'Doe Pakka' (Trisula) di gunung, melambangkan kepribadian orang Mandar, yang berarti keberanian, kejujuran, dan keadilan. Bingkai lambang Sulbar diambil dari bentuk dasar 'balenga lita' (panci yang terbuat dari tanah). Bagian atasnya merupakan simbol 'sulapa appe' (empat mata angin) yang di dalamnya bertuliskan Sulawesi Barat.

30.  Propinsi Maluku
Lambang Maluku berbentuk perisai bersudut tiga. Di dalam perisai terdapat lukisan daun sagu dan daun kelapa, mutiara, pala dan cengkih, tombak, gunung, laut, dan perahu.

Sagu merupakan sumber kehidupan dan makanan pokok daerah Maluku. Kelapa adalah hasil bumi Maluku. Mutiara adalah hasil alam khas Maluku. Tombak sebagai simbol kesatria. Gunung merupakan simbol kekayaan hasil hutan yang melimpah. Sedangkan laut dan perahu adalah simbol persatuan dan kesatuan yang kekal abadi. Dalam lambang, terdapat motto daerah bertuliskan Siwa Lima yang artinya milik bersama

31.  Propinsi Maluku Utara
Lambang Maluku Utara berbentuk perisai segilima, yang di dalamnya terdapat gambar bintang, gunung, laut, padi dan kapas, serta tulisan 1999 yang merupakan tahun berdirinya provinsi Maluku Utara. Adapun makna dari gambar tersebut adalah:
Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Gunung sebagai symbol kekayaan hasil hutan yang melimpah.
Laut adalah lambing persatuan dan kesatuan.
Padi dan kapas adalah lambing kemakmuran.

32.  Propinsi Irian Jaya Barat
·         Tulisan Papua Barat menjelaskan nama Provinsi Papua Barat
·         Bintang berwarna putih bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa dan cita-cita serta harapan yang akan diwujudkan.
·         Pohon dan ikan bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki sumber daya hutan dan sumber daya laut yang berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
·         Menara kilang dengan semburan api berwarna merah bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki kekayaan bahan tambang yang melimpah.
·         Leher dan kepala burung Kasuari menghadap ke kanan dalam bidang lingkaran hijau bermakna bahwa Provinsi Papua Barat secara geografis terletak di wilayah leher dan kepala burung Pulau Papua, sekaligus memilki filosofi ketangguhan, keberanian, kekuatan dan ketahanan menghadapi tantangan pembangunan dimasa depan serta berkeyakinan bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan, kesinambungan pembangunan akan mewujudkan masa depan yang cerah.
·         Bidang Hijau yang diapit 3 (tiga) bidang biru bermakna kesatuan tekad dan perjuangan dari 3 (tiga) unsur: pemerintah, rakyat/adat dan agama mewujudkan keberadaan Provinsi Papua Barat.
·         Perisai dengan warna dasar biru bersudut lima bermakna bahwa provinsi Papua Barat berasaskan Pancasila yang mampu melindungi seluruh rakyat.
·         Sepasang pelepah daun sagu, masing-masing pelepah bagian kanan terdiri dari 12 (dua belas) pasang anak daun, bagian kiri terdiri dari 10 (sepuluh) pasang anak daun yang diikat oleh dua angka sembilan bermotif ukiran karerin budaya Papua, bermakna bahwa Provinsi Papua Barat dibentuk pada tanggal 12 Oktober 1999NKRI. Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Provinsi Papua Barat yang melambangkan kesejehteraan dan kemakmuran. sebagai Provinsi ke-2 di Tanah Papua dan ke-31 di wilayah.
·         Seutas pita berwarna kuning bertuliskan "CINTAKU NEGERIKU" terletak di bagian bawah perisai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perisai bermakna folosofis perjuangan seluruh komponen masyarakat untuk mempertahankan keberadaan Provinsi Papua Barat dalam bingkai NKRI.

33.  Propinsi Papua
Lambang Papua berbentuk perisai berpaju lima, menggambarkan kesiapsiagaan dan ketahanan. Lima paju menunjukkan keseluruhanunsur Pancasila. Dalam perisai berpaju lima terdapat gambar tiga buah tugu berdiri di atas tumpukan batu bersusun 5 dan 9 menggambarkan perjuangan Trikora dan kemenangan Pepera tahun 1969. Padi dan kapas, masing-masing berjumlah 7 butir dan 8 buah kapas dengan tangkai terikat sehelai pita bertekuk 4 dan berjurai 5. Secara keseluruhan melukiskan Proklamasi 17 Agustus 1945, hari kemerdekaan Republik Indonesia. Tiga buah gunung berjajar sama tinggi, berpuncak salju menggambarkan ciri provinsi Papua



Sabtu, 15 September 2012

Daftar Istilah Dalam Penerbangan

Apron Tempat parkir pesawat

Baggage / Bagasi Barang barang bawaan

Boarding Naik ke pesawat

Booking Proses pemesanan dan pembelian tiket

Cabin Attendant Tim Kabin atau lebih dikenal dengan Pramugari atau Pramugara

Cabin Crew Pramugari atau Pramugara

Check In Pendaftaran calon penumpang yang sudah mempunyai tiket, sebelum keberangkatan

Dangerous Goods Barang-barang yang termasuk dalam daftar membahayakan keselamatan penerbangan

Departure Kota asal Keberangkatan

Delay Keterlambatan keberangkatan atau kedatangan

Destination Tujuan akhir suatu penerbangan

Divert Mendarat di bandara yang bukan tujuan – dialihkan ke bandara lain

E-ticket Tiket pesawat elektronik, dikirim dari internet booking engine ke email sebagai bukti pembelian

Landing Mendarat

Pax (Passenger) Penumpang pesawat udara

RON (Remain Over Night) Pesawat tinggal untuk bermalam

Take off Meninggalkan landasan

Reservasi Pemesanan tiket baik melalui online maupun offline

Runway Landasan untuk pesawat mengambil ancang-ancang dalam take off atau juga sebagai tempat landing

Kamis, 13 September 2012

Pengenalan alat Labor (Kelas X)


Pengenalan alat Labor (Kelas X)

A. Peralatan Dasar

1). Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.

Fungsi :

· Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi

· Menampung zat kimia

· Memanaskan cairan

· Media pemanasan cairan


2). Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Fungsi :

o Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

o Menampung filtrat hasil penyaringan

o Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi


3). Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Fungsi :

Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu


4). Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas. Jenisnya :

a) Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.

b) Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.

c) Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.


5). Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.

Fungsi :

Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.


6). Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

Fungsi :

v Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

v Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil


7). Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.

Fungsi :

§ Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel

§ Tempat saat menimbang bahan kimia

§ Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

8). Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.

Fungsi :

Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.


9). Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.


10). Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.


11). Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.

Fungsi :

Ø Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan

Ø Dipakai untuk mengaduk larutan


12). Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.


13). Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.


14). Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.


15). Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan kimia.


16). Bola hisap : digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).


17). Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.




B. Peralatan Pendukung

1). Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.

Fungsi :

Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

Cara menggunakan :

Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.


2). Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.

Fungsi :

Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.


3). Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternya sama dengan diameter corong.


4). Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.

Cara menggunakannya :

Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.


5). Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.

Fungsi :

Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.



Cara menggunakannya :

campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.


6). Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.

Fungsi :

§ Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air

§ Mengeringkan padatan

Cara menggunakannya :

o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.

o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.

Keterangan :

Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.


7). Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.


8). Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.


9). Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.


10). Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.


11). Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.


12). Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.


13). Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.


14). Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.


15). Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

16). Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.


17). Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.


18). Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.


19). Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses kromatografi kertas.


20). Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri.










C. Teknik Dasar di Laboratorium

1. Cara memanaskan cairan

Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.

a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi

o Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang lain

o Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung

o Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok

o Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan


b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer

Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.


2. Cara membaca volume pada gelas ukur

Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.


3. Cara menggunakan buret

Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya :

Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.


4. Cara menggunakan neraca analitis

· Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

· Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan

· Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

· Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut


5. Cara menghirup bau zat

Ingat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung!

Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.

Rabu, 12 September 2012


Macam-Macam Majas dan Contohnya


Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya.

Majas terdiri atas:
1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.

A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:

1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama


2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a)      Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b)      Raja siang keluar dari ufuk timur
c)      Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d)      Harta karunku (sangat berharga)
e)      Dia dianggap anak emas majikannya.
f)       Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
b)   Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c)   Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d)   Melati, lambang kesucian
e)   Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

B. Majas Pertentangan 
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?

C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
d. Majas Pertentangan

Senin, 10 September 2012

Macam Ukuran Cetak Photo Digital

Aloha....

Pernah ga kamu semua pengen cetak photo sendiri (menggunakan komputer dan printer sendiri)??

Tapi...saat keinginan itu datang, kamu bingung karena ga tahu berapa ukuran photo yang ingin dicetak. Maka dari itu,  kali ini aku mau berbagi sama kamu² semua tentang macam ukuran cetak photo digital.

Jadi buat kalian yang hobi cetak photo, sekarang ga usah bingung². Setelah aku browsing kesana kemari, ternyata ukuran standar photo tersebut tidak beda jauh kok...

Ini dia... Taraaa !!!!

Ukuran Pas Photo

► ukuran 2 x 3 = 2,0 cm x 2,7 cm
► ukuran 3 x 4 = 2,8 cm x 3,8 cm
► ukuran 4 x 6 = 3,8 cm x 5,5 cm


Ukuran R

► ukuran 1R = 5,0 cm x 7,5 cm (ukuran dompet)
► ukuran 2R = 6,0 cm x 8,5 cm
► ukuran 3R = 8,9 cm x 12,7cm
► ukuran 4R = 10,2 cm x 15,2cm
► ukuran 5R = 12,7 cm x 17,8cm
► ukuran 6R = 15,2 cm x 20,3cm
► ukuran 8R = 20,3 cm x 25,4cm
(orang sering menyebut ukuran 10R padahal yang benar adalah 8R)
► ukuran 8R+ = 20,3 cm x 30,5 cm
► ukuran 10R = 25,4 cm x 30,5 cm
► ukuran 10R + = 25,4 cm x 38,1 cm


Nah, itulah macam ukuran cetak photo digital yang aku share buat kalian. Sekarang, silakan dicoba ya, cetak-cetak foto² moment kenangan dari HP atau kamera digital kalian...

Kapan² aku bagi2 lagi pengetahuan yang lain ya...


Cayoo.. aku mau sekolah dulu ya...

WOW.., MUSEUM BANK MANDIRI KEMBANG JEPUN


“ Pak aku ikut!”, rengekku suatu pagi. Aku ingin ikut bapakku ke bank,senin itu bapakku mau bergegas pergi ke bank. Kata bapakku, kalau pagi-pagi pergi ke bank agar tidak antri panjang. Kemudian kami berdua udah naik motor. Dalam perjalanan aku banyak bertanya tentang bank tempat bapakku menyetor uang. Dalam pikiranku membayangkan gedung bank yang modern,bersih, kaya iklan di tv itu.
 Sepuluh menit perjalanan kami telah sampai. “Hah.., masuk gudang pikirku ?” tapi kok ada tulisan Bank Mandiri yang besar.
Memang sebelum masuk ke bangunan bank itu, sepintas sekelilingnya tampak banyak bangunan tua. Aku tersadar, saat bapakku mengangkat diriku dari atas jok motor. Kami pun masuk kedalam gedung tua yang ditempati Bank Mandiri. Tak lupa salam ramah dari satpam bank.
             Alangkah kagetnya aku begitu masuk gedung tua ini, dibawah tangga menuju lantai dua banyak benda kuno pikirku. Tapi bapakku langsung menarik tanganku untuk segera naik ke lantai dua, “ nanti aja lihat-lihatnya dik,!” kata bapak. Aku melihat kaca jendela bangunan tua ini sangat indah.
              “ Selamat pagi, selamat datang di Bank Mandiri ada yang bisa dibantu,” sapa satpam ramah sambil membuka pintu kaca. “Pagi juga, masuk setor, “ jawab bapakku.
Masih sepi suasana pagi itu, langsung bapak mengambil kertas setoran. Tidak lama langsung bapak menuju kearah petugas yang menerima setoran uang dari bapak. Itu teller namanya, kata bapak saat aku bertanya.
               Setelah selesai, kamipun pergi dari lantai dua, “ terima kasih atas kunjugnan ke bank mandiri “ sapa satpam sambil membukakan pintu kaca. Begitu keluar dari pintu kaca itu, aku kagum melihat bangunan tua bank mandiri ini. Bangunan ini masih terawat, pikirku.   Kalau pingin tahu sejarahnya ayo kita ke lantai satu, kata bapak sambil memegang tanganku menuruni tangga.
                Tiba dilantai satu aku langsung menuju meja yang banyak terdapat kliping dan foto-foto yang terpanjang di dinding dengan rapi.Mayoritas banyak benda-benda perbankan yang terdapat dilantai satu ini. Aku melihat dengan seksama semua dokumen yang tersusun rapi ini. Dahulu bangunan ini bernama Bank Escompto, bank swasta yang didirikan sekitar 1857 oleh Paulus Tiendeman dan Carl Frederik Wilhelm Wigger Van Kerchem.
                 Dalam salinan buku Pertempuran Surabaya. Terbitan balai pustaka,disebutkan dalam pertempuran Surabaya terjadi, HR Muhamamad berhasil mengambil alih uang dari Bank Escompto ini senilai 1 juta golden. Uang 1 juta golden ini untuk membiayai pertempuran Surabaya dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Dengan dana ini juga dimanfaatkan untuk pemindahan ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta.  
                 Berdasarkan catatan sejarah, tahun 1960 Bank Escompto diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan berganti nama Bank Dagang Negara, pada tahun 1998 Bank Dagang Negara  bergabung menjadi Bank Mandiri.
                 Siapa orang yang berjasa membuat museum Bank Mandiri Kembang Jepun ini, beliau adalah Bapak Sri Triyasno, kepala cabang Bank Mandiri Kembang Jepun saat ini.
 Terima kasih bapak Tri, berkat bapak aku jadi tahu tentang sejarah bangunan tua yang bernama Bank Mandiri Kembang Jepun Surabaya ini.    

Salam
NAJWA ANISA SAFITRI
KELAS : IIIB        

Yuk Baca!

Yuk Baca!
Aktivitas di pos baca girli