Halo, teman-teman semuanya! Kali ini, aku akan membuat cerbung tentang lingkungan. Mungkin sedikit aneh, tapi tolong baca terus ya!! ^_^
Bersambung...
Teman-teman semua, tunggu kelanjutannya ya!!
NEGERI
HIJAU SAVIRA
PART 1
PART 1
Di
siang hari yang cerah, Savira terlihat termenung. Ia melihat sekelilingnya. Banyak
orang bekerja. Anak-anak pun bekerja.
Memang,
di desanya tengah dilanda kekeringan. Banyak ternak mati. Anak-anak pun banyak
yang menderita penyakit parah. Semua anak tidak bisa bersekolah lagi. Sekolah sangat
gersang. Bahkan, ada beberapa bagian tembok sekolah yang sudah mengelupas.
“Ooh,
kasihan sekali masyarakat desaku. Kenapa para Raja dan Ratu hanya berusaha
memenuhi kebutuhan mereka dahulu. Padahal, di sini lebih membutuhkan bantuan
kerajaan”, gumam Savira. “Hal ini harus dihentikan sebelum banyak korban
berjatuhan!”, lanjutnya.
Savira
pun memasuki rumahnya yang sederhana. Adiknya tengah terbaring lemas di
ranjang. Badannya terasa sangat panas, mungkin hampir sama dengan suhu di
desanya.
“Ibu,
ayah, kakak, tolong Ruby. Rasanya tersiksa…”, keluh Ruby, adik Savira yang
tengah sakit parah.
“Sabarlah,
Ruby. Hari ini, akan kakak carikan obat agar kamu cepat sembuh”, ujar Savira
menenangkan Ruby. Sebenarnya Savira juga bimbang. Akankah orang tua mereka
mengizinkan? Namun, hatinya tak kuat melihat penderitaan Ruby yang memang lemah
sejak bayi.
“Kakak,
tolong ambilkan Ruby minum. Ruby sangat haus…”, rengek Ruby dengan suara lemah.
“Baiklah,
Ruby”, jawab Savira. Ia segera mengambilkan segelas air minum. Namun, teko
minum milik Ruby sudah habis airnya. Ia terpaksa mengambil air dari teko
miliknya.
“Ini
Ruby”, ujar Savira sambil menyodorkan segelas air putih. Ruby segera
meminumnya.
“Terima
kasih, Kak Savira”, kata Ruby.
“Sama-sama”,
jawab Savira. “Sebentar ya, Ruby. Kakak ambilkan makanan dahulu”, ujar Savira
sambil melangkah ke arah dapur.
Savira
kembali dengan membawakan sepiring nasi dan tempe. Ia menyuapkan sesendok nasi
ke mulut mungil Ruby.
“Kak,
apakah kau akan pergi?”, Tanya Ruby.
“Iya,
kakak akan mencarikan obat untukmu dan mencari suatu tempat yang sejuk agar
kita hidup tenteram seperti dahulu”, jawab Savira sambil tersenyum manis
sekali.
“Apakah
kau akan pergi lama?”, Tanya Ruby lagi. Savira terkejut mendengar pertanyaan
ini. Namun, ia tahu. Ruby pasti akan menanyakan ini. Ia pasti rindu selama
Savira tak ada di rumah untuk waktu yang lama.
“Maaf,
Ruby. Kakak tak tahu”, jawab Savira dengan nada sedih.
Nanti
siang, ia harus menanyakan hal ini pada orang tuanya. “Jangan sampai aku
kemalaman!”, gumam Savira.
Bersambung...
Teman-teman semua, tunggu kelanjutannya ya!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar