Kamis, 22 Desember 2011

BUNGA POHON MAKUSWEI

Pada zaman dahulu ada seorang putri kerajaan Jepang yang selalu malas untuk membela negaranya sendiri. Dia bernama Sheika. Setiap kerajaan jepang melawan kerajaan lain dia tidak membantu padahal semua anak perempuan biasa membantu. Suatu hari ada anak-anak ingin mengajak Sheika berteman lalu Sheika menjawab “buat apa aku berteman dengan kalian,kalian hanya anak-anak kampungan”kata Sheika sambil mengejek anak-anak itu. Anak-anak itu sedih lalu datanglah kakak Sheika bernama Hisemai. Lalu kak Hisemai bertanya “ada apa kok anak-anak ini menangis?” tanya kak Hisemai. Sheika tidak menjawab. Dia langsung pergi ke taman. Dia bertanya dalam hatinya “kenapa sih tidak ada yang mengurusku?” tanyanya dalam hati. disaat malam dia duduk sendiri di taman. Kak Hisemai menyuruh masuk ke rumah. Sheika lalu masuk dan segera tidur sambil mengunci kamarnya. Dia bermimpi dia bermain di taman bersama kakaknya. Dan kakaknya bilang “kamu mau ikut kakak menyiram bunga?” tanya kak Hisemai. “ya aku mau” jawab Sheika. Mereka mengambbil air dari sumur. Lalu kakaknya menyiram bunga dan melihat ada bunga yang belum disiram. Bunga makuswei yang membusuk karena tidak dirawat. Ia berpikir bunga ini sepertinya yang tidak dirawat dan disayang seperti bunga makuswei ini, dia pun bersedih. Jika aku dianggap bunga makuswei jika aku mati aku mohon jadikan aku bunga pohon makuswei. Tiba-tiba datang seorang peri. Lalu Sheika bertanya “siapa kamu?” tanya Sheika “aku seorang peri, apakah kamu punya permintaan?” jawab sang peri. “kau bisa mengabulkan permintaanku?” tanya Sheika “bisa memangnya apa permintaanmu?” jawab sang peri. “jika aku mati jadikan aku bunga pohon makuswei” jawab Sheika. “jika itu kemauanmu aku akan mengabulkan permintaanmu namun ada satu syarat jika kamu terbangun kamu segera pergi ke taman, carilah petunjuk-petunjuk, jika kau sudah menemukannya bacalah!” jawab peri. Sheika terbangun dia langsung mandi,sarapan dan dia ke taman. Sheika segera mencari petunjuk. Setelah menemukan petunjuk dari peri dia bertemu gulungan surat kecil di bunga pohon makuswei. Sebelum kau mati kau harus minta maaf kepada semua orang yang kau jahati dan jadilah anak yang baik!. Setelah membaca surat itu Sheika jadi berubah.  setelah beberapa bulan Sheika duduk di taman sambil melamun. ketika di tengah lamunannya dia bertemu seorang peri yang ada di dalam mimpinya. "kamu peri yang di mimpiku ya?" tanya Sheika. “ya Sheika aku peri yang ada di mimpimu dan aku mau bilang bahwa kehidupanmu sudah selesai” kata peri. Sheika tiba-tiba seperti sesak nafas dan batuk yang parah sambil mengeluarkan darah. Kak Hisemai menemukan Sheika dalam keadaan sekarat. Kak Hisemai segera memanggil pengawal untuk mengangkat Sheika ke dalam istana. Sheika dibawa ke kerajaan. Tiba-tiba di tengah kejadian menyedihkan itu Sheika membuka matanya. Hisemai melihat adiknya membuka matanya. "Sheika kamu sudah bangun?" kata kak Heisamai. "kak aku ingin pesan agar bunga makuswei itu dirawat" kata Sheika lirih. "Sheika apapun kakak lakukan demi kamu" kata kak Hisemai sambil meneteskan air mata yang sudah membasahi pipinya. Setelah berkata begitu Sheika langsung menutupkan air matanya. Beberapa saat kemudian Sheika menjadi bunga pohon makuswei. Semua  heran Sheika kenapa jadi bunga pohon makuswei, apakah amanah yang dikatakan Sheika juga untuk dirinya yang merasa tidak dijaga. Tiba-tiba kak Hiseimai bilang “ini ujian untuk kita karena tidak menjaga Sheika” kata kak Hisemai. Sejak peristiwa itu mereka merawat tumbuhan apa saja yang ada di taman. Mereka juga tidak membeda-bedakan tanaman itu dari negara mana. Mungkin cara ini agar tidak ada korban lagi. Kehidupan tidak terhalangkan dengan korban bunga pohon makuswei. Bunga pohon makuswei Sheika sekarang senang karena keinginannya terwujud dirawat dan disayang semua.

SALAM:
NAJWA ANISA SAFITRI
SEKOLAH:
SDN WONOKUSUMO V/44
KELAS:
II B


SAMPAI JUMPA TEMAN-TEMANKU

Rabu, 16 November 2011

CITA - CITAKU

CITA-CITAKU

Saat aku masih kelas 1 aku mendapat tugas membawa kertas folio dan spidol. Aku dan temanku di ajari menulis seperti nama,nama lengkap,nama ayah,nama ibu,alamat rumah,sekolah,alamat sekolah,alamat rumah guru,cita-cita aku disuruh jujur apalagi nama-nama orang tua harus benar karena ada nama orang tua di formulir pendaftaran SD. Aku disuruh memasang foto. Keesokan harinya aku masuk kelas, aku lalu menampelkan foto dan akan menulis dengan spidol yang dibelikan ibuku. Saat aku menulis warnanya tidak terang. Aku dipinjami temanku spidol. Aku senang saat selesai. Dan saat ditempel dengan paku anak-anak melihat nilai mereka. Aku lalu menaruh tas tiba-tiba temanku menarik tanganku lalu semua senang aku tidak tahu kenapa mereka semua tersenyum. Teman-temanku menunjukkan map kuning yang ada nama panggilanku dan no absenku. Ternyata mereka terlihat senang karena punyaku dapat seratus. Tapi anak-anak heran yang bercita-cita menjadi dokter sepertiku tidak dapat seratus. Lalu mereka menanya “najwa kamu kok bias dapat seratus kan cita-citaku juga dokter” Tanya salah satu temanku. Aku yang akan keluar kelas menjawab “aku juga tidak tahu aku bias dapat seratus mungkin karena tulisanku bagus?” jawabku sambil menunjukkan tulisan teman-temanku. Mereka jadi mengerti jika tulisannya bagus dapat seratus tapi jika tidak dapat Sembilan puluh. Sudah 5 hari aku ingin map kuning punyaku dikasih. Akhirnya 9 hari telah berlalu sekarang sudah hari ke 10 aku berhenti berharap. Keesokan harinya map kuning dikembalikan. Aku senang sekali. Bu guruku dulu kelas 1 yang bernama bu Muslikah berkata “anak-anak mapnya jangan dikembalikan disimpan saja” kata bu Muslikah. Kami menjawab “iya bu” jawab kami bersama-sama. Setelah pelajaran berlalu aku pulang dan ayahku sudah menunggu. Aku bilang pada ayahku “pak aku dapat seratus yang foto waktu itu” kataku sambil tersenyum. Ayahku menjawab “Alhamdulilah” jawab ayahku senang. Sampai di rumah aku bilang pada ibu dan kakakku “fotoku ini dapat seratus” kataku. Mereka senang. Aku memang ingin meneruskan cita-cita ayahku menjadi dokter tapi sayang ayahku tidak diterima dan pengalaman aku bertemu dokter. Dokter pribadiku adalah dokter Hengki. Dia bekerja di puskesmas. Aku senang sekali. Sekarang dokter Hengki tidak terlihat karena menjadi bos di puskesmas. Dan itulah cita-citaku menjadi seorang dokter.

NAMA:
NAJWA ANISA SAFITRI
KELAS:
II B (DUA B)
SEKOLAH:
SDN WONOKUSUMO V/44 SURABAYA

Yuk Baca!

Yuk Baca!
Aktivitas di pos baca girli