1.
Provinsi
Aceh
Lambang Provinsi Naggroe Aceh Darussalam berbentuk
persegi lima
yang berbentuk kopiah. Lambang tersebut dimanakan Pancacita, yang berarti lima cita-cita. Kelima
cita-cita tersebut adalah keadilan, Kepahlawanan, kemakmuran, kerukunan, dan kesejahteraan.
Keadilan dilambangan oleh dacin (alat
timbangan), kepahlawanan dilambangkan dengan rencong, kemakmuran dilambangkan
dengan padi, kapas, dan cerobong pabrik. Sedangkan kerukunan duilambangkan
dengan kubah masjid serta kesejahteraan dilambangkan dengan kitab dan kalam.
Semenjak terbentuknya
Provinsi Daerah Istemewa Aceh, lambang itu tidak pernah diganti.
2.
Propinsi
Sumatera Utara
Lambang Sumatera Utara
terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang didalamnya terdapat
lukisan bintang bersudut lima , bukit barisan
berpucuk lima ,
pelabuhan, dan pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang
menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan, dan daun tembakau.
Perisai yang digantung dengan
rantai pada kepalan tangan di atas merupakan lembang semangat menegakkan
cita-cita rakyat Sumatera Utara. Tujuh belas kuntum kapas dan empat puluh lima butir padi merupakan
simbol hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Bukit Barisan memiliki makna tata
kemasyarakatan yang luhur, bersemangat persatuan dan gotong-royong.
3.
Propinsi
Sumatera Barat
Lambang Sumatera Barat
berbentuk perisai segi lima .
Di dalam lambang, terdapat lukisan kubah masjid dan bintang, rumah gadang, dan
gelombang air.
Kubah masjid melambangkan
Islam sebagai agama utama rakyat Sumatera Barat. Bintang sebagai simbol
Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumah gadang memiliki makna semangat demokrasi, karena
merupakan tempat masyarakat bermusyawarah. Gelombang air merupakan simbol
dinamika rakyat Sumatera Barat
4.
Propinsi
RIAU
Lambang Riau terdiri dari
perisai yang ditepinya terdapat mata rantai berjumlah 45. Di dalam perisai
terdapat lukisan padi, kapas, gelombang laut, perahu lancang kuning, dan keris.
Rangkaian mata rantai
berjumlah 45 memiliki makna tahun kemerdekaan RI. Padi dan kapas sebagai simbol
kesejahteraan rakyat. Gelombang laut berjumlah 5 melambangkan Pancasila sebagai
dasar negara RI. Perahu lancang kuning menggambarkan semangat rakyat Riau dalam
mencari hasil laut yang melimpah. Keris berhulu kepala burung serindit memiliki
makna kepahlawanan rakyat Riau berdasarkan kebenaran dan kebijaksanaan
5.
Propinsi
Kepulauan Riau
Lambang Daerah berbentuk
Tameng/Perisai melambangkan pertahanan dengan warna utama Biru, Kuning, Merah
dan Hijau.
Sedangkan warna pendukung
adalah hitam dan putih; di dalamnya terdapat gambar unsur-unsur lambang dan
Tulisan Provinsi Kepulauan Riau, serta didisain dengan Pita berwarna Kuning
dengan tulisan Berpancang Amanah Bersauh Marwah.Lambang Daerah terdiri dari 6
(enam) bagian dengan rincian sebagai berikut :
·
Bintang berwarna
kuning melambangkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
Mata Rantai berwarna
hitam berjumlah 32 (tiga puluh dua) yang
berlatar belakang warna hijau muda melambangkan kebersamaan masyarakat Provinsi
·
Perahu berwarna
kuning sebagai simbol alat transportasi masyarakat Kepulauan Riau dengan layar
berwarna putih yang terkembang melambangkan semangat kebersamaan dalam satu
tekad mengisi laju pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau;
·
Padi berwarna
kuning berjumlah 24 (dua puluh empat) butir dan Kapas berwarna hijau dan putih
berjumlah 9 (sembilan) kuntum melambangkan kesejahteraan masyarakat Provinsi
Kepulauan Riau sebagai tujuan utama dan mengingatkan tanggal disyahkannya
Undang-Undang terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau 24 September 2002,
·
Sebilah Keris
berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas berhulu kepala Burung Serindit berwarna
hitam, di atas tepak sirih berwarna merah lekuk 5 (lima ), di dalam perahu berwarna kuning yang
dengan gelombang 7 (tujuh) lapis, yang masing-masing melambangkan sebagai
berikut :
·
Sebilah Keris
berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas berhulu kepala Burung Serindit berwarna
hitam, melambangkan keberanian dalam menjaga dan memperjuangkan negeri bahari
ini untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran,
·
Tepak Sirih berwarna
merah melambangkan persahabatan,
·
Perahu berwarna
kuning sebagai simbol alat transportasi masyarakat Kepulauan Riau dengan layar
berwarna putih yang terkembang, melambangkan semangat kebersamaan dalam satu
tekad mengisi laju pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau,
·
Gelombang
berlapis 7 sebagai simbol bulan Juli, sehingga mengingatkan kita diresmikannya
Provinsi Kepulauan Riau yakni tanggal 1 Juli 2004;
·
Tulisan “PROVINSI
KEPULAUAN RIAU” berwarna putih di atas dasar lambang daerah berwarna biru tua sebagai identitas nama
daerah;
·
Pita berwarna
kuning bertuliskan “BERPANCANG AMANAH BERSAUH MARWAH” berwarna hitam adalah
semangat dan tekad serta azam masyarakat Provinsi Kepulauan Riau dalam menuju
cita-cita luhurnya yakni masyarakat sejahtera, cerdas dan berakhlak mulia.
6.
Propinsi
Jambi
Lambang Jambi berbentuk
perisai segi lima
yang di dalamnya terdapat gambar masjid, keris, gong, dan bertuliskan Sepucuk
Jambi Sembilan Lurah. Perisai segi lima
melambangkan jiwa dan semangat Pancasila. Masjid melambangkan ketaatan beragama
rakyat Jambi. Keris sebagai simbol kepahlawanan dan keberanian. Gong sebagai
simbol jiwa musyawarah
7.
Propinsi
Sumaera Selatan
Lambang Sumatera Selatan
berbentuk perisai bersudut lima .
Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan
Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatera Selatan.
Tertulis semboyan "Bersatu Teguh" pada bagian tengah bawah perisai.
Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian
dan keadilan berdasarkan Pancasila. Selain itu bunga padma atau teratai adalah
bunga suci dalam agama Buddha yang melambangkan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai
bukti sejarah kegemilangan masa lalu Sumatera Selatan. Batang hari sembilan
adalah nama lain provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sembilan sungai.
Jembatan Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera
Selatan. Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di
Sumatera Selatan. Sedangkan atap khas Sumatera Selatan yang berujung 17 dan 8
garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada tanggal
17 Agustus 1945
8.
Propinsi
Bangka Belitung
·
Perisai Bersudut
Lima, melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia .
·
Kepulauan Bangka
Belitung, melambangkan wilayah, masyarakat, sistem pemerintah, kebudayaan dan
sumberdaya alam Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
·
Lingkaran Bulat
Simetrikal, melambangkan kesatuan dan persatuan Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung dalam menghadapi segala tantangan di tengah - tengah peradaban dunia
yang semakin terbuka.
·
Butir Padi
berjumlah 27 buah melambangkan nomor dari Undang-undang pembentukan Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung, yaitu UU No.27 Tahun 2000,dan Buah Lada, berjumlah
31 buah melambangkan Kepulauan Bangka Belitung merupakan Propinsi ke 31 dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Padi
dan buah lada juga melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
·
Balok Timah,
melambangkan kekayaan alam (hasil bumi pokok) berupa timah yang dalam sejarah
secara social ekonomis telah menopang kehidupan masyarakat Propinsi Kepulauan
Bangka Belitung selama lebih dari 300 tahun. (diketemukan dan dikelola sejak
tahun 1710 Mary Schommers dalam Bangka Tin)
·
Biru Tua dan Biru
Muda (Dalam Perisai dan Lingkaran Hitam), melambangkan bahari dunia kelautan
dari yang dangkal sampai yang terdalam. Menyiratkan lautan dengan segala
kekayaan alam yang ada di atasnya, di dalam dan di dasar lautan yang dapat
dimanfaatkan untuk sebesar - besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
·
Putih (Tulisan),
melambangkan keteguhan dan perdamaian.
·
Kuning ( Padi dan
Semboyan), melambangkan ketentraman dan kekuatan.
·
Hijau (Pulau dan
Lada), melambangkan kesuburan.
·
Hitam (Outline
Lingkaran), melambangkan ketegasan.
·
Serumpun Sebalai,
menunjukan bahwa kekayaan alam dan plularisme masyarakat
·
Dengan demikian,
Serumpun Sebalai mencerminkan sebuah eksistensi masyarakat Propinsi Kepulauan
Bangka Belitung dengan kesadaran dan citacitanya untuk tetap menjadi keluarga
besar yang dalam perjuangan dan proses kehidupannya senantiasa mengutamakan
dialog secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat serta berkerja sama dan
senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
·
Serumpun Sebalai,
merupakan semboyan penegakan demokrasi melalui musyawarah dan mufakat.
9.
Propinsi
Bengkulu
·
Lambang Daerah
Provinsi Bengkulu terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu : Berbentuk tameng.
Ditengah-tengah terdapat tameng kecil yang di dalamnya berisikan setangkai padi
dan setangkai kopi bersama daunnya. Sedangkan ditengah-tengahnya terdapat bunga
Rafllesia, rudus, cerana dan bintang baser. Sebuah pita dengan bertuliskan :
"BENGKULU".
·
Makna Warna di
dalam Lambang sebagai berikut: Hijau : Kesuburan, Biru: Kemakmuran, Merah :
Dinamika Kegembiraan, Ungu : Ketenangan kedamaian, Kuning : Kejayaan.
·
Warna hijau di
atas tameng mencerminkan daerah pegunungan Bukit Barisan dengan tanahnya yang
subur sebagai batas tanah daerah Provinsi Bengkulu sebelah Timur, warna biru
berombak dengan 18 (delapan belas) gelombang berarti Laut dengan sumber
kekayaan sebagai batas daerah Propnsi Bengkulu sebelah Barat.
·
Dalam tameng
kecil terdapat Disebelah kiri setangkai
padi yang berwarna kuning. Buah padi bercelah 17 (tujuh belas) butir
melambangkan tanggal 17. Disebelah kanan terdapat setangkai bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berwarna hijau,
bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berjumlah 8 (delapan) melambangkan
bulan Agustus. Tulang daun kopi bagian atas berjumlah 4 (empat) garis. bagian
bawah berjumlah 5 (lima ) garis melambangkan
tahun 1945, arti keseluruhannya HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
( 17 - 8 - 1945 ).
·
Garis gelombang
18 (delapan batas) melambangkan tanggal 18, Daun kopi berjumlah 11 (sebelas)
helai melambangkan bulan November, Bunga kopi setiap tangkai berjumlah 6 (enam)
dan buah kopi setiap tangkai berjumlah 8
(delapan).
·
Arti
keseluruhannya adalah hari kelahiran Provinsi Bengkulu (18 November 1968).
·
Buah Padi dan
Kopi mencerminkan hasil utama di bidang pertanian dan perkebunan.
·
Bunga raflesia
Arnoldi sebagai suatu keistimewaan alam dearah Provinsi Bengkulu.
·
Bingkai berwarna
emas yang mengitari Lambang melukiskan salah satu sumber mineral di daerah
Provinsi Bengkulu.
·
Cerana melukiskan
kebudayaan rakyat.
·
Rudus 2 (dua)
buah melambangkan kepahlawanan.
·
Bintang besar
dipertemuan ujung padi dan kopi melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
10. Propinsi Lampung
Lambang Lampung terdiri dari
lukisan padi dan lada yang merupakan simbol hasil bumi yang banyak terdapat di
Lampung. Laduk dan payan berupa golok dan tombak adalah senjata tradisional
masyarakat Lampung. Gong merupakan simbol demokrasi. Singer sebagai lambang
keagungan budaya. Payung adalah tempat masyarakat berlindung. Pada lambang,
terdapat tulisan Sang Bumi Ruwai Jurai yang berarti rumah tangga yang agung
bagia dua golongan masyarakat (ruwai dan jurai) yang terdapat pada masyarakat
asli dan pandatang.
11. Propinsi Banten
Lambang daerah banten
berbentuk sebagai sebuah perisai. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu
gerbang atau gapura. Kemudian di tengahnya ada gambar menara Masjid Agung
Banten yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Lalu di
bawahnya ada gambar gelombang air dan gerigi disertai ditengahnya terdapat
landasan pacu bandara Soekarno Hatta.
12. DKI Jakarta
·
Lambang Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta berbentuk sebagai sebuah perisai bersegi lima . Dalam perisai ini
terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura. Kemudian di tengahnya ada gambar
Monumen Nasional Indonesia yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi
dan kapas. Lalu di bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara
stilistis.
·
Monumen Nasional
Indonesia adalah sebuah markah tanah Jakarta
sehingga dilukiskan pada lambang ini. Kemudian kapas dan padi melambangkan
kemakmuran atau usaha Jakarta
yang bertekad mencukupi kebutuhan sandang dan pangan warganya. Gambar gelombang
melukiskan lokasi Jakarta di pesisir dan juga Jakarta sebagai kota
pelabuhan.
·
Jakarta memiliki semboyan Jaya Raya yang artinya ialah
lambang semangat kota Jakarta supaya tetap berjaya dan besar.
13. Propinsi Jawa Barat
Lambang Jawa Barat secara
keseluruhan adalah sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di
bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat. Kemudian di tengahnya ada
gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini
ialah :
Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal
dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang
ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia
yaitu Garuda Pancasila.
Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri
melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga
melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal
Proklamasi Republik Indonesia .
Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan
melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan
proklamasi Republik Indonesia .
Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas
melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung
sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air
yang sangat berguna untuk pertanian.
Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah
kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat
umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan
pertanian.
Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah
bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang
irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat
merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa
Barat seperti Waduk Jatiluhur.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan
kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan
dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya
melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan keberanian.
Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
Arti Gemah Ripah Repeh Rapih dari motto daerah Jawa
Barat secara keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah
yang kaya raya dan subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup
rukun dan damai.
14. Propinsi Jawa Tengah
Lambang Jawa Tengah berbentuk
kundi amerta (cupu manik) dengan bentuk dasar segi lima . Di dalam lambang, terdapat lukisan
candi Borobudur , gunung kembar, laut dan
gunung, bambu runcing, bintang, padi dan kapas. Di bawah lambang ,terdapat
tulisan Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja (Janji akan bekerja keras membangun
bangsa dan negara).
Kundi amerta dengan bentuk
dasar segi lima ,
melambangkan Pancasila. Candi Borobudur merupakan identitas Jawa Tengah. Gunung
kembar memiliki arti persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah. Laut dan
gunung melambangkan hidup dan kehidupan. Bambu runcing sebagai simbol
perjuangan kemerdekaan. Sedangkan bintang, padi, dan kapas melambangkan hari
depan rakyat Jawa Tengah menuju masyarakat adil makmur berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa
15. DI Yogkarta
Lambang Daerah Istimewa
Yogyakarta atau sering disebut golong-gilig adalah lambang berbentuk bulat
(golong) dan silinder (gilig) yang terdiri dari lukisan bintang, padi dan
kapas, tugu bersayap, lingkaran merah yang mengelilingi lingkaran putih, dan
ompak bertatakan teratai.
Gambar bintang pada lambang
ini memiliki makna Ketuhanan Yang Maha Esa. Padi dan kapas sebagai simbol
kesejahteraan. Tugu bersayap sebagai simbol perikemanusiaan, sayap bagian dalam
berjumlah 9 tertuju pada Hamengkubuwono IX dan bagian luar berjumlah 8 tertuju
pada Paku Alam VII memiliki makna kepemimpinan. Lingkaran merah putih untuk
simbol kebangsaan. Umpak dengan lapik tatakan bunga teratai sebagai simbol kerakyatan
16. Propinsi Jawa Timur
Lambang Jawa Timur berbentuk
perisai dengan bentuk dasar segi lima .
Lambang ini terdiri dari gambar bintang, tugu pahlawan, gunung berapi, pintu
gerbang candi, sawah ladang, padi kapas, bunga, roda dan rantai.
Bintang merupakan lambang
Ketuhanan Yang Maha Esa. Tugu pahlawan melambangkan kepahlawanan rakyat Jawa
Timur dalam perang kemerdekaan. Gunung berapi melambangkan semangat mencapai
masyarakat adil dan makmur. Pintu gerbang candi sebagai simbol cita-cita
perjuangan masa lampau dan sekarang. Sawah, ladang, sungai, padi, dan kapas
sebagai simbol kemakmuran. Sedangkan roda dan rantai sebagai simbol kekuatan.
Di bawah perisai, terdapat tulisan Jer Basuki Mawa Beya, yang memiliki makna
keberhasilan membutuhkan kesungguhan
17. Propinsi Bali
Lambang Bali berbentuk segi lima dan berlukiskan Bali
Dwipa Jaya yang berarti Jayalah Pulau Bali. Di dalamnya terdapat gambar
bintang, Candi Pahlawan Margarana, Candi Bentar, rantai, kipas, bunga teratai,
padi dan kapas.
Bintang segi lima , melambangkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Candi Pahlawan Margarana, menggambarkan jiwa
kepahlawanan rakyat Bali . Candi Bentar,
lambang keagamaan yang agung rakyat Bali .
Rantai melambangkan persatuan. Kipas melambangkan kebudayaan Bali .
Bunga teratai lambang Singgasana Batara Siwa. Sedangkan padi dan kapas
melambangkan kemakmuran
18. Popinsi Nusa Tenggara Barat
Lambang Nusa Tenggara Barat
berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan. Lambang NTB terdiri
dari 6 unsur yakni bintang, kapas dan padi, rantai, menjangan, gunung dan
kubah.
Bintang
melambangkan 5 sila Pancasila, kapas dan padi selain melambangkan kemakmuran
juga melambangkan tanggal terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 14
Agustus 1958. Hari tersebut diungkapkan secara simbolik dengan jumlah kuntum
dan untaian padi 58. Rantai terdiri dari 4 lingkaran dan 5 persegi,
melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia .
Menjangan, merupakan salah satu satwa yang banyak berada di Pulau Sumbawa . Gunung yang berasap melukiskan kemegahan Gunung
Rinjani, sebagai gunung tertinggi di Lombok .
Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat.
19. Propinsi Nusa Tenggara Timur
Lambang
Nusa Tenggara Timur berbentuk perisai dengan lima
sudut yang memiliki arti perlindungan rakyat, juga berarti lima sila Pancasila. Dalam perisai tergambar
bintang, Komodo, padi, kapas, tombak dan pohon beringin. Bintang melambangkan
keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Komodo
dalam lambang adalah satu-satunya reptil prasejarah yang hingga kini masih
dilindungi. Binatang purba ini merupakan reptil raksasa yang oleh dunia
dinyatakan dilindungi karena jenis hewan ini hanya terdapat di NTT, tepatnya di
Pulau Komodo. Banyak wisatawan dari seluruh dunia datang ke pulau ini hanya
untuk melihat Komodo.
Padi
dan kapas melambangkan kemakmuran. Tombak berarti keagungan dan kejayaan.
Sedangkan pohon beringin merupakan persatuan dan kesatuan yang tetap
terpelihara. Hari terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Timur dilukiskan melalui
jumlah padi (14) dan tahun 1958 tertera langsung pada sudut bawah lambang.
20. Propinsi Kalimantan Barat
Lambang
Kalimantan Barat berbentuk perisai bersudut lima yang bermakna Pancasila. Di dalamnya
terdapat simbol perisai segi enam, mandau, keris, garis melintang di tengahnya,
kobaran api dalam tungku, dan padi dan kapas.
Perisai,
mandau, dan keris menggambarkan kebudayaan daerah tersebut. Garis melintang di
tengah merupakan simbol garis katulistiwa yang melalui Kalimantan Barat.
Kobaran api dalam tungki sebagai simbol semangat perjuangan yang tidak pernah
padam. Di begian tengah bawah terdapat pita putih bertuliskan semboyan
"Akçaya" dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Tak Kunjung Binasa
21. Propinsi Kalimantan Tengah
Lambang Kalimantan Tengah
berbentuk talawang segi lima .
Di dalamnya terdapat gambar bulat telur berbentuk belanga, melambangkan senjata
tradisional Kalimantan Tengah. Di dalam belanga terdapat tali yang terbuat dari
sejenis akar yang dapat dipintal dan dililit melingkar menyerupai belanga.
Ujungnya yang terikat bersimpul mati melambangkan kekokohan. Motto "Isen
Mulang" berarti Pantang Mundur yang berasal dari Bahasa Sangen.
Bintang
bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa. Burung Tingang melambangkan kebesaran.
Talawang, senjata pelindung segala marabahaya. Di dalam talawang terdapat
lukisan Sangen berbunyi Harimaung Batulang Bunupangadien Batikur Talawang yang
melambangkan suatu perjuangan yang pasti mendatangkan hasil. Mandau,
melambangkan kejayaan suku Dayak, Sumpitan adalah perdamaian, karena alat ini
tidak boleh digunakan untuk membunuh, sementara padi dan kapas melambangkan
kemakmuran.
22. Propinsi Kalimantan Selatan
Lambang
Kalimantan Selatan berbentuk perisai, di dalamnya terdapat lukisan bintang,
rumah, intan, padi, pohon karet, dan pita putih. Bintang dengan sinar kemilau,
melambangkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Warna hitam pada rumah
Banjar, melambangkan kebudayaan tinggi.
Intan
adalah kemakmuran, padi dan karet adalah mata pencaharian rakyat Kalimantan
Selatan dari bertani dan menyadap karet. Pita putih melambangkan kejujuran
dalam bertutur kata, kelakuan serta tabiat, kebijaksanaan juga sikap setia
kawan. Semboyan Waja Sampai Kaputing merupakan semboyan rakyat Kalimantan
Selatan yang berarti "tetap bersemangan dan kuat bagaikan baja dari awal sampai
akhir".
23. Propinsi Kalimantan Timur
Lambang
Kalimantan Timur berbentuk perisai bersudut lima . Di dalam perisai terdapat simbol
bintang, perisai, mandau, sumpit, tetesan minyak, dan damar.
Simbol
bintang melambangkan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Perisai melambangkan
perdamaian. Sumpit dan mandau melambangkan perjuangan masyarakat Kalimantan
Timur. Minyak dan damar sebagai tanda kekayaan alam yang melimpah di Kalimantan
Timur. Dalam lambang, terdapat lukisan Ruhul Rahayu yang merupakan cita-cita
mencapai masyarakat adil, makmur, aman, tentram, dan diridhoi Tuhan YME.
24. Propinsi Gorontalo
Lambang
Gorontalo memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bagian
luar berbentuk perisai atau jantung yang memberi makna kesetiaan sebagai
pelindung kehidupan rakyat Gorontalo
Bagian
dalam berbentuk bulat lonjong atau bulat telur yang memberi makna adanya
gagasan, ide atau cita-cita yang indah, yang kelak menetas menjadi sesuatu
kesejahteraan hidup rakyat Gorontalo.
Bentuk
dalam menampakkan keserasian formasi gambar yang terdiri dari warna putih di
tengah dan diikuti oleh posisi padi - bintang, kapas - rantai memberi makna
adanya keteraturan adat, agama, hukum dalam semua pola kehidupan masyarakat.
Memiliki
nuansa global
Warna
biru keunguan adalah warna yang memberi makna tenang, setia dan selalu ingin
mempertahankan kebenaran dan harapan masa depan yang cerah
model
pohon kelapa yang melengkung memberi makna gerak dinamis dan tidak diam tetapi
selalu berbuat untuk masa depan
Sayap
maleo yang mengembang memberi makna dinamika siap untuk tinggal landas dan siap
bersaing
Buku
yang terbuka melambangkan keinginan masyarakat untuk untuk siap meraih prestasi
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa secara terus menerus
Bintang
mengandung makna global jika dikaitkan dengan cita-cita yang tinggi yaitu
"Gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit"
Pita
mempunyai makna keinginan masyrakat Gorontalo untuk menyerap, merekam dan
memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi
Memiliki
nuansa nasional
Padi
dan kapas yang mengandung makna kemakmuran dan kesejahteraan seperti pada
Pancasila
Rantai
mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka
Tunggal Ika
Memiliki
nuansa lokal
Bintang
adalah lambang keagamaan, sehingga selaras dengan filosofi "Adat
bersendikan syara, syara bersendikan Kitabullah"
Benteng
Rantai
mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka
Tunggal Ika
Pemaknaan
warna dan simbol-simbol lainnya dalam lambang
Simbol
rantai yang memberi makna pada peristiwa patriotik
Rantai
yang berjumlah 23 butir melambangkan tanggal 23 Januari
Kapas
yang berjumlah 19 buah dan padi berjumlah 42 butir melambangkan tahun 1942
Sayap
maleo yang berjumlah 16 helai melambangkan lahirnya Provinsi Gorontalo pada
tanggal 16 Februari 2000
Warna:
Hijau:
kesuburan
Kuning:
keagungan dan kemuliaan
Putih:
kesucian dan keluhuran
Merah:
keberanian dan perjuangan
25. Propinsi Sulawesi Utara
Lambang
Sulawesi Utara berbentuk perisai segi lima
berwarna biru langit dengan tepi kuning-jingga keemasan. Perisai segi lima dan lima
buah kelapa melambangkan Pancasila. Di dalam perisai terdapat simbol biji
jagung disusun melingkar berjumlah 23 butir, pohon kelapa berpelepah 9, akar
berjumlah 6, dan 4 tunas kelapa; semuanya melambangkan hari jadi provinsi
Sulawesi Utara 23 September 1964. Di sisi kanannya terdapat rangkaian cengkih
17 buah, dan pala 8 buah, dan disebelah kirinya terdapat 45 putir padi
merupakan simbol proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Simbol pohon
kelapa, cengkih, pala, padi, dan jagung merupakan tumbuhan-tumbuhan utama yang
menjadi andalan perekonomian Sulawesi Utara.
26. Propinsi Sulawesi Tengah
Lambang
Sulawesi Tengah berbentuk seperti jantung. Di dalam lambang terdapat simbol
bintang, pohon kelapa, padi dan kapas, dan gelombang.
Bintang
merupakan lambang Ketuhanan YME dan keteguhan dalam mencapai cita-cita yang
tinggi. Pohon kelapa merupakan tumbuhan yang menjadi komoditas untuk
menyejahterakan rakyat Sulawesi Tengah. Padi dan kapas sebagai lambang
kemakmuran. Kapas berkuncup 13, bergigi 4 pada kelopaknya, padi berbiji 19,
alur gelombang atas berjumlah 6 dan gelombang bawah berjumlah 4 merupakan
simbol hari jadi provinsi Sulawesi Tengah yaitu 13 April 1964
27. Propinsi Sulawesi Tenggara
Lambang
Sulawesi Tenggara atau disebut perisai lima
adalah lambang Sulawesi Tenggara yang terdiri dari lukisan kepala anoa
(anuang), mata rantai, dan padi dan kapas.
Anoa
adalah hewan khas Sulawesi Tenggara. Mata Rantai yang bersambung menjadi satu
merupakan simbol persatuan yang kokoh. Sedangkan padi dan kapas merupakan
cita-cita untuk memakmurkan rakyat.
28. Propinsi Sulawesi Selatan
Lambang
Sulawesi Selatan terdiri dari unsur bintang, padi dan kapas, banteng sombu opu,
badik, gunung dan petak sawah, dan perahu pinisi.
Bintang
sebagai simbol kepercayaan terhadap Tuhan YME. Padi dan kapas melambangkan
kemakmuran. Banteng sombu opu sebagai simbol kepahlawanan yang gagah berani.
Badik merupakan senjata khas Sulawesi Selatan. Gunung dan sawah adalah pangkal
menuju masyarakat sosialis Indonesia .
Sedangkan perahu pinisi merupakan simbol jiwa bahari para pelaut Bugis yang
terkenal
29. Propinsi Sulawesi Barat
Lambang
Sulawesi Barat berbunyi 'Mellete Diatonganan', yang berarti 'Meniti di Atas
Kebenaran'. Di tengah lambangnya, terdapat perahu sande. Arah perahu ke depan
dengan layar di sebelah kanan, bermakna bahwa Sulbar mulai berlayar ke depan
dengan arah yang benar (kanan). Di bagian atas, tertancap 'Doe Pakka' (Trisula)
di gunung, melambangkan kepribadian orang Mandar, yang berarti keberanian,
kejujuran, dan keadilan. Bingkai lambang Sulbar diambil dari bentuk dasar
'balenga lita' (panci yang terbuat dari tanah). Bagian atasnya merupakan simbol
'sulapa appe' (empat mata angin) yang di dalamnya bertuliskan Sulawesi Barat.
30. Propinsi Maluku
Lambang
Maluku berbentuk perisai bersudut tiga. Di dalam perisai terdapat lukisan daun
sagu dan daun kelapa, mutiara, pala dan cengkih, tombak, gunung, laut, dan
perahu.
Sagu
merupakan sumber kehidupan dan makanan pokok daerah Maluku. Kelapa adalah hasil
bumi Maluku. Mutiara adalah hasil alam khas Maluku. Tombak sebagai simbol
kesatria. Gunung merupakan simbol kekayaan hasil hutan yang melimpah. Sedangkan
laut dan perahu adalah simbol persatuan dan kesatuan yang kekal abadi. Dalam
lambang, terdapat motto daerah bertuliskan Siwa Lima yang artinya milik bersama
31. Propinsi Maluku Utara
Lambang
Maluku Utara berbentuk perisai segilima, yang di dalamnya terdapat gambar
bintang, gunung, laut, padi dan kapas, serta tulisan 1999 yang merupakan tahun
berdirinya provinsi Maluku Utara. Adapun makna dari gambar tersebut adalah:
Bintang
melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Gunung
sebagai symbol kekayaan hasil hutan yang melimpah.
Laut
adalah lambing persatuan dan kesatuan.
Padi
dan kapas adalah lambing kemakmuran.
32. Propinsi Irian Jaya Barat
·
Tulisan Papua
Barat menjelaskan nama Provinsi Papua Barat
·
Bintang berwarna
putih bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa dan cita-cita serta harapan yang akan
diwujudkan.
·
Pohon dan ikan
bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki sumber daya hutan dan sumber daya
laut yang berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat.
·
Menara kilang
dengan semburan api berwarna merah bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki
kekayaan bahan tambang yang melimpah.
·
Leher dan kepala
burung Kasuari menghadap ke kanan dalam bidang lingkaran hijau bermakna bahwa
Provinsi Papua Barat secara geografis terletak di wilayah leher dan kepala
burung Pulau Papua, sekaligus memilki filosofi ketangguhan, keberanian,
kekuatan dan ketahanan menghadapi tantangan pembangunan dimasa depan serta
berkeyakinan bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan, kesinambungan
pembangunan akan mewujudkan masa depan yang cerah.
·
Bidang Hijau yang
diapit 3 (tiga) bidang biru bermakna kesatuan tekad dan perjuangan dari 3
(tiga) unsur: pemerintah, rakyat/adat dan agama mewujudkan keberadaan Provinsi
Papua Barat.
·
Perisai dengan
warna dasar biru bersudut lima
bermakna bahwa provinsi Papua Barat berasaskan Pancasila yang mampu melindungi
seluruh rakyat.
·
Sepasang pelepah
daun sagu, masing-masing pelepah bagian kanan terdiri dari 12 (dua belas)
pasang anak daun, bagian kiri terdiri dari 10 (sepuluh) pasang anak daun yang
diikat oleh dua angka sembilan bermotif ukiran karerin budaya Papua, bermakna
bahwa Provinsi Papua Barat dibentuk pada tanggal 12 Oktober 1999NKRI. Sagu
merupakan makanan pokok masyarakat Provinsi Papua Barat yang melambangkan
kesejehteraan dan kemakmuran. sebagai Provinsi ke-2 di Tanah Papua dan ke-31 di
wilayah.
·
Seutas pita
berwarna kuning bertuliskan "CINTAKU NEGERIKU" terletak di bagian
bawah perisai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perisai bermakna
folosofis perjuangan seluruh komponen masyarakat untuk mempertahankan
keberadaan Provinsi Papua Barat dalam bingkai NKRI.
33. Propinsi Papua
Lambang
Papua berbentuk perisai berpaju lima ,
menggambarkan kesiapsiagaan dan ketahanan. Lima paju menunjukkan keseluruhanunsur
Pancasila. Dalam perisai berpaju lima
terdapat gambar tiga buah tugu berdiri di atas tumpukan batu bersusun 5 dan 9
menggambarkan perjuangan Trikora dan kemenangan Pepera tahun 1969. Padi dan
kapas, masing-masing berjumlah 7 butir dan 8 buah kapas dengan tangkai terikat
sehelai pita bertekuk 4 dan berjurai 5. Secara keseluruhan melukiskan
Proklamasi 17 Agustus 1945, hari kemerdekaan Republik Indonesia . Tiga buah gunung
berjajar sama tinggi, berpuncak salju menggambarkan ciri provinsi Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar