Kamis, 09 April 2015

Halo, teman-teman semuanya! Kali ini, aku akan membuat cerbung tentang lingkungan. Mungkin sedikit aneh, tapi tolong baca terus ya!! ^_^



NEGERI HIJAU SAVIRA
PART 1

       Di siang hari yang cerah, Savira terlihat termenung. Ia melihat sekelilingnya. Banyak orang bekerja. Anak-anak pun bekerja.
            Memang, di desanya tengah dilanda kekeringan. Banyak ternak mati. Anak-anak pun banyak yang menderita penyakit parah. Semua anak tidak bisa bersekolah lagi. Sekolah sangat gersang. Bahkan, ada beberapa bagian tembok sekolah yang sudah mengelupas.
            “Ooh, kasihan sekali masyarakat desaku. Kenapa para Raja dan Ratu hanya berusaha memenuhi kebutuhan mereka dahulu. Padahal, di sini lebih membutuhkan bantuan kerajaan”, gumam Savira. “Hal ini harus dihentikan sebelum banyak korban berjatuhan!”, lanjutnya.
            Savira pun memasuki rumahnya yang sederhana. Adiknya tengah terbaring lemas di ranjang. Badannya terasa sangat panas, mungkin hampir sama dengan suhu di desanya.
            “Ibu, ayah, kakak, tolong Ruby. Rasanya tersiksa…”, keluh Ruby, adik Savira yang tengah sakit parah.
            “Sabarlah, Ruby. Hari ini, akan kakak carikan obat agar kamu cepat sembuh”, ujar Savira menenangkan Ruby. Sebenarnya Savira juga bimbang. Akankah orang tua mereka mengizinkan? Namun, hatinya tak kuat melihat penderitaan Ruby yang memang lemah sejak bayi.
            “Kakak, tolong ambilkan Ruby minum. Ruby sangat haus…”, rengek Ruby dengan suara lemah.
            “Baiklah, Ruby”, jawab Savira. Ia segera mengambilkan segelas air minum. Namun, teko minum milik Ruby sudah habis airnya. Ia terpaksa mengambil air dari teko miliknya.
            “Ini Ruby”, ujar Savira sambil menyodorkan segelas air putih. Ruby segera meminumnya.
            “Terima kasih, Kak Savira”, kata Ruby.
            “Sama-sama”, jawab Savira. “Sebentar ya, Ruby. Kakak ambilkan makanan dahulu”, ujar Savira sambil melangkah ke arah dapur.
            Savira kembali dengan membawakan sepiring nasi dan tempe. Ia menyuapkan sesendok nasi ke mulut mungil Ruby.
            “Kak, apakah kau akan pergi?”, Tanya Ruby.
            “Iya, kakak akan mencarikan obat untukmu dan mencari suatu tempat yang sejuk agar kita hidup tenteram seperti dahulu”, jawab Savira sambil tersenyum manis sekali.
            “Apakah kau akan pergi lama?”, Tanya Ruby lagi. Savira terkejut mendengar pertanyaan ini. Namun, ia tahu. Ruby pasti akan menanyakan ini. Ia pasti rindu selama Savira tak ada di rumah untuk waktu yang lama.
            “Maaf, Ruby. Kakak tak tahu”, jawab Savira dengan nada sedih.
            Nanti siang, ia harus menanyakan hal ini pada orang tuanya. “Jangan sampai aku kemalaman!”, gumam Savira.

Bersambung...

Teman-teman semua, tunggu kelanjutannya ya!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk Baca!

Yuk Baca!
Aktivitas di pos baca girli