Kamis, 12 November 2015



KI HAJAR DEWANTARA
        Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Suwardi Suryaningrat). Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Beliau seorang pendiri dan pengajar Perguruan Taman Siswa. Ki Hajar Dewantara lahir dari keluarga bangsawan, tapi kepekaannya terhadap rakyat Indonesia yang bodoh dan tertindas sangat tinggi.
            Ia menggunakan kemampuannya berbahasa Belanda untuk menuliskan kritik-kritikan terhadap pemerintah Belanda. Pada tahun 1913 beliau membuat tulisan berjudul “ Seandainya Aku seorang Belanda (Als ik een Nederlander was)“ yang dimuat di Surat Kabar De Expres pimpinan Douwes Dekker. Akibat tulisannya (Als ik een Nederlander was) itu beliau ditangkap dan diasingkan ke P.Bangka selama 6 tahun lamanya.
            Tetapi, keputusan para pemerintah kolonial Belanda ini diprotes oleh dua sahabat/rekan Ki Hajar Dewantara, yaitu Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Akhirnya, Ki Hajar Dewantara/Suwardi dan dua sahabatnya (Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo) yang dikenal sebagai Tiga Serangkai diasingkan di P. Bangka.
                     Ki Hajar Dewantara benar-benar seorang pemberani , pejuang bagi kaumnya, berani bertindak dengan tulisannya yang keras kepada Belanda yang dengan kejam menarik upeti kepada kaum pribumi untuk di gunakan sebagai  sumbangan untuk acara kemerdekaan Belanda dari Negara Perancis.
        Setelah bebas dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Dalam pengasingan, beliau sangat memikirkan bagaimana rakyat Indonesia bisa merdeka dari jajahan Belanda. Salah satu tujuannya yaitu membuat bangsa Indonesia menjadi pandai agar dapat mengusir penjajah.


       Dalam menjalankan Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara  mempunyai ajaran yaitu :
a.     Ing Ngarsa Sung Tuladha ( Didepan memberi teladan )
b.     Ing Madya  Mangun Karsa ( Di tengah membangun semangat )
c.      Tut Wuri Handayani ( Dari Belakang memberi dukungan )
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional yang pertama. Beliau wafat pada 28 April 1959 dimakamkan di Jogyakarta. Beliau meninggal disaat Indonesia telah merdeka
      Ki Hajar Dewantara ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai pahlawan nasional pada tanggal 28 November 1959 melalui surat Keputusan Presiden RI No.305 tahun 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya sebagai Bapak Pendidikan Nasional, tanggal lahirnya (2 Mei) diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
      Aku sangat bersyukur ada pahlawan seperti Ki Hajar Dewantara. Tanpa  pengorbanan beliau tidak semua orang bisa merasakan pendidikan pada saat ini.

Sumber: Wikipedia

Disusun Oleh:

Nama: Najwa Anisa Safitri

Kelas: VI B

Sekolah: SDN Wonokusumo V / 44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk Baca!

Yuk Baca!
Aktivitas di pos baca girli