Rabu, 08 Juli 2015

KuCing (AKU DAN KUCING)


Suatu pagi aku melihat seekor kucing hitam masuk ke teras rumahku. Aku pun mengabaikannya karena aku juga saat itu di suruh ke warung oleh Ibuku. Aku pun langsung pergi ke warung.
Sesudah pulang dari warung, aku masih mendapati kucing itu berada di teras rumahku.
“Hush, hush, keluar dong.. Aku mau nutup pintu nih..” Kataku mencoba mengusirnya.
“Meong..” Kucing itu mengeong sesekali padaku.
Aku pun melihat ke ember dekat kucing itu. Mungkin dia haus.
“Haus?” tanyaku.
“Meong..” sambil melihat kearahku dengan tatapan tajamnya.
Aku pun langsung berlari masuk ke dalam rumah dan mengambil gelas kemudian aku isi gelas itu dengan air. Kemudian aku pun langsung keluar dan mengisi ember itu dengan air yang ada di gelas. Kucing itu pun langsung berjalan kearah ku dan melihat isi ember yang hanya ada air sedikit. Mungkin air segitu tidak cukup.
Aku pun langsung masuk lagi ke rumah dan mengambil air di gelas lagi. Kali ini aku isi sampai penuh.
Kemudian, aku pun langsung keluar lagi. Aku mendapati kucing itu ada diatas kursi sedang melihatku. Aku pun langsung menambahkan air lagi ke ember itu. Kucing itu pun kembali berjalan lagi kearahku dan melihat isi ember itu. Tapi ia langsung mundur dan tidak meminumnya. Aku pun langsung berfikir, mungkin dia tidak mau tempat yang kotor.
Aku pun langsung mengambil air lagi di gelas dan menuangkannya ke gayung yang ada di ember itu. Tapi kucing itu tetap saja tidak mau minum. Mungkin kucing itu lapar.
Saat aku mau berjalan masuk ke dalam rumah, kucing itu pun mengikutiku, tapi sebelum kucing itu mendekati pintu masuk, aku langsung menutup pintunya karena kalau kucing itu masuk Ibuku akan marah. Aku pun langsung mengambil kue.
Aku pun kembali lagi, kucing itu pun masih menunggu ku diatas bangku. Dengan perasaan takut, aku pun mencoba untuk mendekatinya dan memberinya makanan. Kucing itu pun langsung mendekati makanan dan memakannya, tapi makanannya jatuh dan kucing itu pun hanya diam saja melihat kebawah tepat makanan itu jatuh.
Aku pun ingin mengambilnya tapi aku takut di cakar kucing itu. Kucing itu pun langsung berjalan dan mengikutiku.
“Eh, jangan ngikuti aku dong.. Ayo keluar..” Aku pun langsung langsung lari keluar gerbang, kucing itu pun langsung mengejarku.
Aku terdiam di depan gerbang, kucing itu pun juga ikut diam. Aku pun mengambil ancang-ancang untuk lari masuk ke dalam tapi kucing itu juga mengambil ancang-ancang. A to the pes deh aku. Apes!
Aku pun langsung berlari masuk ke dalam dan menutup gerbang. Kucing itu hanya bisa diam melihatku dari luar. Sebenarnya aku merasa bersalah. Tapi jika ini ketahuan orangtua ku, aku bisa terkena masalah.
Aku pun langsung mengambil makanan dan memberanikan diri membuka gerbang untuk memberinya makanan. Aku pun langsung mendekati kucing itu, menaruh makanan dan berlari ke dalam dan menutup gerbang. Kemudian aku melihat dari dalam gerbang. Kucing itu memakan kuenya!
“Alhamdulillah, akhirnya dia makan juga.” Kataku lega.
Aku pun langsung masuk ke rumah dengan perasaan senang dan bebas.

SELESAI

Nama : Latifatun Rohimah
Nama panggilan : Lala
Nama fb : Latifatun R
Umur : 14 tahun
Instagram : Lalalatifatun

Kak Latifatun ini juara ketiga lomba Event GOA (Group of Author) di facebook. Selamat ya kak!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk Baca!

Yuk Baca!
Aktivitas di pos baca girli